Jumat, 19 April 2024

Pasutri dengan 3 Anak di Padangsidimpuan, Hidup di Rumah Reot tanpa Listrik dan Tempat MCK

Amir Hamzah Harahap - Selasa, 18 Mei 2021 02:11 WIB
Pasutri dengan 3 Anak di Padangsidimpuan, Hidup di Rumah Reot tanpa Listrik dan Tempat MCK

digtara.com – Pasangan suami istri (Pasutri), Pandu Sitompul (39) dan Mariani (38) tinggal di rumah reot bersama 3 anak di Desa Purbatua, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Tidak ada listrik dan tempat mandi, cuci kakus (MCK).

Baca Juga:

Rumah kecil itu berlantaikan tanah dengan dinding papan yang mulai lapuk karena termakan usia. Di bagian dalam hanya ada satu ruangan. Disitulah ruang kamar tidur, ruang tamu sekaligus dapur.

Saat ditemui, Mariani (38) ibu dari tiga anak itu menyambut dengan wajah senyum dan mempersilahkan duduk ditikar seadanya dan membuka pembicaraan.

“Duduk bang, ngak apa-apakan di bawah, beginilah bang rumah kami, kami syukuri ajalah meski kayak gini,” ungkap Mariani sambil menjaga anaknya yang masih berusia satu bulan pada Senin (17/5/2021) sore.

Tanpa kamar mandi, mereka masih bisa memanfaatkan saluran air pet dekat rumahnya. Bila buang air, mereka punya sarana seadanya berupa area yang ditutup terpal dengan wadah penampung hujan.

listrik
Kondisi rumah Mariani. (foto:amir hamzah/digtara)

“Maklumlah kamar mandi belum mampu kami bangun..ya begitulah dulu bang,” sambungnya.

Bila malam hari, tanpa penerangan listrik, mereka menggunakan lampu teplok (lampu berbahan bakar minyak tanah,red). Ia mengaku tidak punya uang cukup untuk membiayai pemasangan PLN.

Saat malam dan kondisi hujan sangat mencemaskannya. Karena atap rumahnya sudah banyak yang bocor. “Kemarin waktu saya baru melahirkan anak ketiga bersalin nya disini, kalau hujan pas melahirkan, ngak tau lagi aku bang,” ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, suaminya mencari nafkah sebagai buruh bangunan. Dananya hanya cukup untuk beli beras. Sementara ia hanya menjaga anak-anaknya, apalagi pasca melahirkan.

Robiyah (65) tetangga Mariani membenarkan keluarga tersebut cukup kesulitan dan selalu dikunjungi para dermawan dan warga sekitar yang peduli nasib mereka. Biasanya, bantuan yang diberikan berupa sembako. Namun pemerintah sejauh ini belum turun tangan.

“Ia, kasihan. Sering orang ngasi bantuan seadanya.. kalau bisa pemerintah bantulah masukkan listrik atau MCK. Jemput bolalah pemerintah ini,” kata Robiyah.

Camat Padangsidimpuan Tenggara, Amri Taufik Hasibuan belum bisa dikonfirmasi terkait kondisi warganya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru