Selasa, 30 April 2024

‘Dipaksa’ Berhenti Kerja karena Covid-19 & PPKM Darurat, Mekanik Aksesoris Mobil Jual Ayam Jago untuk Penuhi Kebutuhan

Irwansyah Putra Nasution - Minggu, 18 Juli 2021 09:50 WIB
‘Dipaksa’ Berhenti Kerja karena Covid-19 & PPKM Darurat, Mekanik Aksesoris Mobil Jual Ayam Jago untuk Penuhi Kebutuhan

digtara.com – Setelah Covid-19 mewabah, sejak 2019 lalu, sendi perekonomian masyarakat dunia tergerus. Mekanik Mobil Jual Ayam

Baca Juga:

Setelah berjalan dua tahun, tanda-tanda pandemi itu akan berakhir juga tak kelihatan, bahkan terkesan makin parah.

Sampai-sampai, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tidak hanya Mikro, tapi lebih dari itu. Darurat!

Salah satu kota yang mau tak mau menerapkan PPKM Darurat adalah Medan.

Penerapan kebijakan yang tidak serta merta disertai solusi, nyatanya makin menyusahkan masyarakat, khususnya kelas menengah-bawah.

Baca: Suka Duka Petugas di Pos Penyekatan PPKM Darurat Kota Medan

Salah satu yang sangat merasakan dampak itu adalah Erwin Rusmanto. Pria 36 tahun, warga Desa Bakaranbatu, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut).

Meski menetap di Kabupaten Deliserdang, tapi kesehariannya dia mencari nafkah di Kota Medan.

Dia bekerja sebagai mekanik di bengkel aksesoris mobil Era Jaya Motor, Jalan Semarang, Kecamatan Medan Kota.

Baca: Dampak PPKM Darurat, Kawasan Lapangan Merdeka Medan Lengang, Sedikit yang Berolahraga

Sejak penerapan PPKM Darurat di Medan, Senin lalu (12/7/2021), dia ‘dipaksa’ untuk berdiam diri di rumah. Tanpa penghasilan.

“Senin (12 Juli 2021), masih bisa kerja. Selasa, juga masih bisa. Hari Rabu (14/7/2021), udah nggak kerja. Disuruh berhenti dulu selama PPKM,” kata ayah anak satu ini ditemui di rumahnya yang sederhana, Minggu (10/7/2021).

Saat masih kerja, dia perminggu bisa meraup gaji sebesar Rp500 ribu. Sejak tidak bekerja, dia terpaksa pontang-panting, mencari cara lain demi memenuhi kebutuhan hidup anak dan istrinya.

“Kalau kerja, Alhamdulillah, seminggu dapat Rp500 ribu. Kalau pulang, ditambahi sama toke Rp20 ribu sampai Rp25 ribu. Alhamdulillah lah. Kalau sejak PPKM ini, tak ada penghasilan,” urai Erwin sambil mengelus-elus ayam jago peliharaannya di pintu belakang rumahnya.

Selama ini memang, di sela-sela kesibukannya bekerja, dia menyempatkan diri memelihara unggas. Dia lebih tertarik pada jenis ayam, baik siam, ayam kampung maupun ayam jago.

Baca: Hari ke-7 PPKM Darurat, 150 Pengendara di Pos Kampung Lalang Disuruh Putar Balik

Ternyata, hobbynya memelihara ayam itu, benar-benar bermanfaat. Terlebih di situasi tak menentu seperti sekarang.

Dia memiliki lima ekor ayam jago, dan beberapa anak ayam. Unggas-unggas inilah yang membantu kondisi perekonomiannya saat ini.

Baca: Langgar PPKM, Polisi Bubarkan Pesta Pernikahan di Deliserdang

“Syukurnya ada pelihara ayam. Bisalah dijual buat beli beras,” katanya sambil mesam-mesem.

Jadi, sejak ‘dipaksa’ tidak bekerja per-Rabu (14/7/2021), satu persatu ayam miliknya berpindah tangan. Dijual. Hasilnya, untuk beli kebutuhan rumah tangga.

Perekor dia menjualnya seharga Rp200 ribu. Untuk anak ayam, harganya bervariasi. Dalam beberapa hari PPKM Darurat di Medan ini, dia sudah menjual tiga ekor ayam jago.

“Udah tiga yang terjual. Anak-anaknya juga pun terjual. Ini tinggal dua sisanya,” sebutnya.

Perekonomiannya pun cukup terbantu dengan apa yang dilakukan istrinya, Puji Eka Astuti.

Sang istri, sejak beberapa hari ke belakang, membuka jualan ayam dan bakso goreng kecil-kecilan. Ayam beli di Pajak Batangkuis, begitu pula dengan baksonya.

Baca: Buka Saat PPKM Darurat Medan, Spa Esek-esek Furla Digrebek, Puluhan Terapis Diamankan

Sesampainya di rumah, ayam dipotong kecil-kecil, diberi bumbu layaknya ayam goreng siap saji seperti di gerai-gerai ternama, Kentucky dan lainnya.

Begitu pula dengan bakso. Dipotong dua, ditusuk seperti sate. Satu tusuk ada tiga bakso.

Diberi bumbu yang sama. Setelah siap, diletakkan di dalam wadah di atas meja kecil.

Baca: Anak Menko Airlangga Hartarto Plesiran ke LN saat PPKM Darurat, Begini Kata PKS

“Harganya Rp1.000. Pakai bumbu saos. Jualan untuk anak-anak. Bantu-bantu suamilah,” ungkap perempuan yang biasa disapa Eka ini, sambil tersenyum.

Tolak PPKM Darurat Diperpanjang

Di sisi lain, tersiar kabar jika pemerintah akan memperpanjang periodesasi PPKM Darurat.

Awalnya hingga Selasa (20/7/2021). Tapi akan diperpanjang sampai, Selasa, 2 Agustus 2021 mendatang. Tidak hanya di Jawa-Bali, termasuk di Medan.

Bagaimana respon Erwin soal rencana pemerintah itu? Dia berharap, pemerintah bisa mengkaji ulang kebijakan itu. Agar, dia bisa kembali kerja sebagai mekanik di bengkel aksesoris mobil tempatnya bekerja.

“Sudah tahu ada rencana itu. Kalau bisa janganlah. Menyusahkan kali PPKM ini, nggak bisa ke mana-mana. Nggak bisa kerja,” harapnya.

https://www.youtube.com/watch?v=kDrFn9qDUGM

‘Dipaksa’ Berhenti Kerja karena Covid-19 & PPKM Darurat, Mekanik Aksesoris Mobil Jual Ayam Jago untuk Penuhi Kebutuhan

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Irwansyah Putra Nasution
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru