Sahana Harus ‘Berduel’ dengan Komodo Demi Selamatkan Anaknya

digtara.com – Sahana, ibu dari Febianto, korban tangan putus karena digigit komodo, sempat berduel dengan komodo saat berjuang menyelamatkan nyawa anaknya.
Baca Juga:
Korban Febianto merupakan putera bungsu pasangan Karim dan Sahana. Saat kejadian, Karim yang juga ketua RT sedang melakukan pendataan warga untuk pembagian bantuan. Sementara Sahana berada di dalam rumah dan korban bermain di teras rumah panggung.
Saat itu, korban tengah bermain menggunakan seutas tali yang memiliki panjang sekitar 1.5 meter dan ujungnya diikat sebuah botol.
“Korban tengah bermain sendiri, bermain seperti sedang memancing,” kata Sekretaris Desa (sekdes) Komodo, Ismail saat dikonfirmasi Sabtu (16/1/2021).
Ismail menceritakan pengakuan Sahana ibu korban. Sahana sempat sempat meminta anaknya untuk beristirahat, namun tidak diindahkan karena asik bermain.
“Mamanya sempat tegur, jangan turun awas ada komodo di bawah, ternyata (benar) ada Komodo,” jelasnya.
Menurut Ismail, Komodo telah lama berada di bawah rumah panggung dan saat korban asyik bermain tali yang ujungnya terdapat botol tersebut menarik perhatian Komodo.
“Komodo menggigit dan menarik tali yang dimainkan korban,” ujarnya.
Tak lama berselang, ibu korban mendengar bunyi sesuatu yang terjatuh dari atas teras rumah panggung. Tak disangka, korban telah berada di bawah rumah dan komodo telah menggigit tangan kiri korban hingga putus.
Sempat terjadi ‘duel’ dan aksi tarik menarik antara ibu korban dan Komodo untuk mendapatkan korban. Sahana berhasil merebut anaknya setelah memukul hidung Komodo.
“Ibu korban histeris dan berteriak, sehingga warga pun banyak yang datang dan Komodo itu lari,” paparnya.
Komodo yang lari sempat membawa tangan kiri korban dan membuangnya sehingga potongan tangan ditemukan warga.
“Tangan korban sudah dikuburkan, mau disambung kembali ke tangan korban, tapi takutnya infeksi,” jelasnya.
Tidak hanya pergelangan tangan kiri yang putus, korban juga mengalami sejumlah luka cukup serius pada bagian kepala kiri, wajah dan luka di kaki kanan.
“Komodo langsung lari dan dikejar warga, tidak dapat tapi sempat dipukuli warga,” jelasnya.
TNK Harus Bertanggungjawab
Sekdes Komodo, Ismail meminta pihak Balai Taman Nasional Komodo (TNK) harus bertanggung jawab terkait kejadian tersebut. Ia berharap agar Balai TNK membangun pagar pembatas sejauh 1 kilometer sehingga pemukiman warga aman dari serangan Komodo.
Kejadian tersebut, kata Ismail, bukan kejadian pertama konflik antara Komodo dan warga.
“Jadi selama ini sudah 5 kali warga digigit komodo, ada satu yang meninggal dan korban gigitan paling parah itu kali ini,” urainya.
Kejadian tersebut juga disayangkan oleh pihak keluarga korban, Ihsan Abdul Amir (26).
Ihsan Abdul Amir mengakui, Komodo yang mengigit korban berukuran sedang.
Pihaknya berharap pihak Balai TNK dapat membuat pagar pembatas, sehingga tidak lagi ada korban gigitan Komodo.
“Pagar ini dibangun sehingga tidak masuk rumah warga, yang terjadi komodo sering ada di kolong rumah warga, bahkan masuk rumah warga,” tandasnya .
Kepala Balai TNK, Lukita Awang belum dapat dikonfirmasi terkait kejadian ini.

Layanan SIM Keliling Satlantas Polres Manggarai Barat Diapresiasi Warga

Dua Pemuda Asal Manggarai Barat-NTT Dibekuk Tim Resmob Komodo karena Mencuri Mesin Tempel Speed Boat

Komodo Hasil Tindak Pidana di Jawa Timur Dikembalikan ke Habitatnya di Flores-NTT

Kapal Wisata Terbalik di Perairan Komodo-Manggarai Barat

KLM Monalisa Terbalik di Perairan Baru Tiga Komodo Manggarai Barat
