Selasa, 07 Oktober 2025

Menuju Inklusifitas Pelayanan Gereja, GMIT Meluncurkan Gereja Ramah Disabilitas

Imanuel Lodja - Selasa, 07 Oktober 2025 16:00 WIB
Menuju Inklusifitas Pelayanan Gereja, GMIT Meluncurkan Gereja Ramah Disabilitas
ist
Menuju Inklusifitas Pelayanan Gereja, GMIT Meluncurkan Gereja Ramah Disabilitas

digtara.com -Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) meluncurkan gereja ramah disabilitas.

Baca Juga:

Peluncuran dilakukan di GMIT Paulus Naikoten 1 Kupang pada Minggu, 5 Oktober 2025 dalam kebaktian utama sekaligus dimulainya perayaan bulan keluarga di Jemaat GMIT Paulus Kupang.

Peluncuran ini sekaligus mencanangkan GMIT Paulus Naikoten 1 Kupang sebagai gereja ramah disabilitas.

GMIT Paulus pun menjadi gereja pertama dalam wilayah pelayanan GMIT yang telah menerapkan sejumlah indikator pemenuhan gereja ramah disabiltas.

Baca Juga:
Diharapkan gereja-gereja lainnya dapat mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh GMIT Paulus.

Peluncuran dilakukan Wakil ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (MS-GMIT), Pdt. Saneb Blegur didampingi Sekretaris dan Wakil Sekretaris MS GMIT, Pdt. Lay Abdi Wenyi dan Pdt. Zimrad Karmany.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTT diwakili kepala dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT, Ruth Diana Laiskodat, Wakilota Kupang, Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT, Winston Neil Rondo yang juga adalah Ketua DPD GAMKI NTT, Walikota Kupang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Kupang, Wildrian Ronald Otta, yang juga Ketua Panitia Pelatihan Juru Bahasa Isyarat dan Workshop Gereja Ramah Disabiltas, Bupati Kupang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, serta para Ketua Klasis se Wilayah Pelayanan GMIT.

Mereka yang hadir diantaranya Ketua Klasis Kota Kupang, Pdt, Delvi Poyk Snae, Ketua Klasis Fatuleu Barat, ketua Klasis Fatuleu Timur, dan Ketua Klasis Soe, Ketua Klasis Soe Timur dan Ketua Majelis Jemaat GMIT Paulus Kupang, Pdt, Norma Manu-Fola, dan Pelayan GMIT, Paulus, Pdt. Feby Lulan serta para presbiter GMIT Paulus dan para peserta Sidang Sinode Istimewa (SSI) GMIT III Tahun 2025 yang telah mengikuti persidangan tersebut sejak tanggal 1 hingga 10 Oktober 2025.

"Kita perlu memberi apresiasi kepada majelis dan jemaat GMIT Paulus karena telah berani melangkah maju, dengan menyiapkan sarana dan prasarana berbakti di gedung kebaktian ini, yang aksisebel bagi saudara-saudara kita dengan disabilitas," ungkap Pdt Blegur.

Menurutnya, langkah ini patut diikuti oleh gereja -gereja lainnya sehingga dapat memperkuat komitmen GMIT untuk menciptakan gereja sebagai ruang inklusif, yang pada akhirnya GMIT dapat menjadi rumah bersama bagi semua, tanpa adanya diskriminasi dan kekerasan.

Baca Juga:
"Kedepan kita segera melaksanakan Worskhop Gereja Ramah Disabiltas bagi 57 Klasis dalam Wilayah Playanan GMIT. yang hasilnya semua gereja dapat menjadi Gereja Ramah Disabilitas", tambah Pdt. Saneb Blegur.

Pembacaan deklarasi gereja ramah disabilitas dilakukan oleh Pdt Lay Abdi Wenyi selaku sekretaris MS GMIT disaksikan oleh ratusan Jemaat GMIT Paulus yang mengikuti kebaktisan secara luring maupun jemaat lainnya yang mengikuti secara daring melalui kanal youtube GMIT Paulus Kupang.

Pencanangan GMIT Paulus sebagai gereja ramah disabilitas juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan organisasi disabilitas di aras Provinsi NTT, Kota Kupang maupun Kabupaten Kupang.

Mereka yang mengikuti diantaranya dari Gerakan Advokasi dan Transformssi Disabilitas untuk Inklusi (GARAMIN) NTT, Persatuan Tuina Daksa Kristiani (PERSANI) NTT, Perhimpunan Mandiri Kusta (PERMATA) NTT, Komunitas Tuli Kupang, Persatuian Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) NTT dan Kota Kupang. Aliansi Disabilitas Nasional, Himpunan Wanita Disabiltas Indonesia (HWDI) NTT, National Paralympic Committee, Unit Pembsntu Pelayanan (UPP) Disabilitas GMIT Paulus, Komunitas Disabilitas Kelurahan (KDK) Naikoten I, Forum Difabel Kabupaten Kupang, serta Pengurus Karang Taruna NTT dan Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kupang.

Ruth Diana Laiskodat, saat membacakan sambutan Gubernur NTT, menyampaikan bahwa tak dapat dipungkiri, dalam menjalani kehidupan sosial, penyandang disabilitas sering kali terpinggirkan.

Mereka menghadapi berbagai hambatan, mulai dari stigma negatif, keterbatasan aksesibilitas, hingga minimnya dukungan kebijakan yang inklusif.

Baca Juga:
"Masyarakat sering kali memandang disabilitas sebagai kelemahan, bukan sebagai bagian dari keberagaman manusia. Hal ini tentu membuat penyandang disabilitas tidak mendapatkan ruang yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, maupun aktivitas sosial lainnya. Fasilitas umum yang tidak ramah disabilitas, informasi yang tidak dapat diakses, serta lingkungan sosial yang kurang empatik semakin memperkuat jarak antara penyandang disabilitas dan masyarakat umum", ujar Ruth Laiskodat

Mantan Kadis Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT ini juga menyampaikan bahwa akibat dari perlakuan tidak manusiawi tersebut, banyak dari kaum disabilitas merasa terisolasi, tidak dilibatkan, dan kehilangan kesempatan untuk berkontribusi secara maksimal.

"Melihat hal ini tentu Untuk mewujudkan masyarakat yang benar-benar adil dan inklusif, sangat penting bagi semua pihak untuk membuka mata, hati, dan kebijakan terhadap hak dan kebutuhan penyandang disabilitas. Hari ini merupakan momen spesial di mana Gereja menyatakan komitmen penting dalam menghadirkan ruang yang inklusif dan ramah bagi para penyandang disabilitas. Melalu program Gereja Ramah Disabilitas menjadikan sebuah komitmen iman yang menegaskan bahwa gereja adalah rumah bagi semua orang, termasuk saudara-saudari kita penyandang disabilitas", ungkapnya.

Diakhir sambutan Gubernur NTT, Ruth menegaskan komitmen keberpihakan terhadap kaum disabilitas dari Pemerintah Provinsi NTT.

"Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur juga terus memberikan perhatian khusus serta dukungan dalam pemenuhan hak-hak disabilitas lewat Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pemberdayaan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas dan RAD (Rencana Aksi Daerah) Disabilitas yang sudah selesai dengan Pergub Nomor 48 Tahun 2024 tanggal 07 Oktober 2024", pungkas Ruth seraya meminta dukungan jemaat GMIT dan masyarakat NTT pada umumnya untuk bersama memantau pelaksanaan berbagai produk regulasi tersebut.

Walikota Kupang dalam sambutannya yang disampaikan oleh Plt. Kepala Bappeda Kota Kupang, Wildrian Ronald Otta, mengatakan pembangunan Kota Kupang harus dikembangkan dengan memperhatikan aksesibiltas bagi kaum disabilitas.

GMIT patut diapresiasi karena telah memulai langkah untuk bersama pemerintah memberi perhatian bagi pembangunan inkusi yang melibatkan peran dari kaum difabel di Kota Kupang..

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian alat bantu bagi pemberdayaan penyandang disabiltas dari Pemerintah Kota Kupang oleh Kadis Sosial Kota Kupang, Toto Assan.

Baca Juga:
Kebaktian Peluncuran Gereja Ramah Disabiltas GMIT Paulus dipimpin secara bersama oleh pengkhotbah ketua UPP hubungan Oikumenis dan Kemitraan MS GMIT, Pdt. Leny H. F. Gana - Mansopu dan liturgos Pdt. Ferderik Herison Here Wila yang adalah Ketua UPP Kategorial MS GMIT.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Prihatin Dengan Kisah Bocah Disabilitas, Kapolres TTU Gandeng Pemda Bangun Rumah Layak Huni

Prihatin Dengan Kisah Bocah Disabilitas, Kapolres TTU Gandeng Pemda Bangun Rumah Layak Huni

Polantas Kembali Amankan Belasan Sepeda Motor Dalam Operasi Akhir Pekan

Polantas Kembali Amankan Belasan Sepeda Motor Dalam Operasi Akhir Pekan

Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Karena Kasus Kekerasan Seksual Pada Penyandang Disabilitas

Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Karena Kasus Kekerasan Seksual Pada Penyandang Disabilitas

RS Adam Malik Tegaskan Komitmen Layanan Inklusif untuk Pasien Disabilitas

RS Adam Malik Tegaskan Komitmen Layanan Inklusif untuk Pasien Disabilitas

Melalui Suara Gembala, Sinode GMIT Minta Warga Jaga Perdamaian dan Stabilitas

Melalui Suara Gembala, Sinode GMIT Minta Warga Jaga Perdamaian dan Stabilitas

GMIT Gelar Pelatihan Juru Bahasa Isyarat

GMIT Gelar Pelatihan Juru Bahasa Isyarat

Komentar
Berita Terbaru