Kamis, 13 November 2025

Audiens Dengan Keluarga, Polisi Tegaskan Sudah Periksa 21 Saksi Dan Sita Handphone Korban Vian Ruma

Imanuel Lodja - Minggu, 21 September 2025 18:01 WIB
Audiens Dengan Keluarga, Polisi Tegaskan Sudah Periksa 21 Saksi Dan Sita Handphone Korban Vian Ruma
ist
Kapolres Nagekeo bersama Kapolsek Nangaroro saat beraudiens dengan keluarga almarhum Vian Ruma di aula Polres Nagekeo, Sabtu (20/9/2025)

Kapolres Nagekeo melalui Kapolsek Nangaroro, Iptu Juliardi Sinambela berpesan agar publik terus memberikan dukungan dan keyakinan kepada Polres Nagekeo dalam mengusut kasus ini.

Baca Juga:

"Kami juga meminta keluarga korban untuk tetap kooperatif apabila ada hal-hal yang dibutuhkan oleh penyidik," ujarnya.

Kapolres Nagekeo, AKBP Rachmat Muchamad Salihi sebelumnya mengaku kalau kasus ini sedang didalami.

Informasi lain menyebutkan kalau korban terakhir kali dilihat rekannya pada Selasa (2/9/2025).

Korban sempat minta izin ke Kepala Sekolah SMPN 1 Nangaroro untuk mengikuti kegiatan akbar Mbay Youth Day atau pertemuan Orang Muda Katolik Kevikepan Mbay di Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo karena korban merupakan panitia.

Kegiatan ini difasilitasi otoritas gereja Katolik setempat.

Pasca mendapat izin dari Kepala Sekolah, korban tidak berkabar.

Pihak sekolah menduga korban sibuk di lokasi kegiatan sehingga tidak berkabar. Sementara rekan-rekan korban di lokasi kegiatan menduga korban belum mendapat izin sehingga belum ke tempat kegiatan.

Baru pada Jumat (5/9/2025), korban malah ditemukan meninggal dunia di sebuah pondok di Wodo Mau, Kabupaten Nagekeo.

Jenazah korban malah sudah dimakamkan pada Sabtu (6/9/2025) lalu di kampung halamannya di Desa Ngera, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo.

Polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah pihak.

Namun polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban karena menunggu otopsi kalau pihak keluarga korban meninggal meminta untuk otopsi.

Walau korban sudah dikuburkan namun pihak keluarga tetap melaporkan kasus ini ke kepolisian di Polsek Nangaroro, Polres Nagekeo.

Dari beberapa sumber diperoleh informasi kalau korban sudah hampir enam tahun mengajar di SMP Negeri 1 Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.

Ia sudah lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan ditempatkan di sekolah tersebut.

Korban Vian juga aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan.

Ia menjadi Ketua Orang Muda Katolik (OMK) di Stasi Ngera, Paroki Hati Kudus Yesus Maunori.

Vian pun aktif di organisasi lingkungan, Koalisi Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim atau Koalisi KOPI.

Ia menjadi salah seorang pengurus Komite Eksekutif Daerah (KED) Nagekeo untuk Koalisi KOPI.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal

IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal

Dititip Ortu Karena Kerja di Kalimantan, Siswi SMP di Manggarai Barat Malah Diperkosa Pamannya

Dititip Ortu Karena Kerja di Kalimantan, Siswi SMP di Manggarai Barat Malah Diperkosa Pamannya

Kanwil Ditjenpas NTT Serahkan Rupbasan Dikelola Kejati NTT

Kanwil Ditjenpas NTT Serahkan Rupbasan Dikelola Kejati NTT

Perekrut Calon Tenaga Kerja Ilegal di Kabupaten Sikka Diamankan Polisi

Perekrut Calon Tenaga Kerja Ilegal di Kabupaten Sikka Diamankan Polisi

Ratusan Liter Miras Sitaan Dilimpahkan Polsek Ki'E ke Polres TTS

Ratusan Liter Miras Sitaan Dilimpahkan Polsek Ki'E ke Polres TTS

Mabuk Miras, Pria di Kupang Ancam Warga Dengan Pisau

Mabuk Miras, Pria di Kupang Ancam Warga Dengan Pisau

Komentar
Berita Terbaru