Kapolsek Kota Lama-Camat Kelapa Lima Pertemukan Keluarga Alor dan Sumba Tengah Untuk Rekonsiliasi
                digtara.com -Insiden yang terjadi pada pekan lalu antar dua kelompok pemuda di belakang Kampus STIM Kupang, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang berakhir damai.
Baca Juga:
Kapolsek Kota Lama, AKP Rahmat Hidayat dan Camat Kelapa Lima, I Wayan Gede Astawa memfasilitasi untuk rekonsiliasi antar warga Alor dan Sumba Tengah.
Sebelumnya sejumlah oknum dari kedua kelompok ini terlibat insiden berujung tawuran pada Selasa (2/9/2025) lalu menyebabkan rumah tinggal dan kendaraan rusak karena dilempari.
Kapolsek dan camat pun menggelar pertemuan pada Senin (8/9/2025) di kediaman Umbu PL Dawa di Jalan Alfa Omega, RT 013/RW 002, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Pertemuan kekeluargaan ini dihadiri pula Plh Lurah Lasiana, Lurah Oesapa dan tokoh agama, Daud Tari.
Dari perwakilan warga Alor hadir sejumlah tokoh seperti Daniel Tonu, Obet Magang, Dedy Magang dan Swingly Amung.
Sementara dari keluarga Sumba Tengah hadir Umbu PL Dawa, Umbu Djija Kadiwanu, Yulius Tawalas, Yohanis Umbul L Sobang, Markus Yewang, Anderias Woli dan Lorens Bokamanu serta perwakilan kelompok mahasiswa, Kristian Reku Dango.
Pertemuan pada Senin siang diawali dengan doa dan sapaan dari camat Kelapa Lima yang menjelaskan kalau pertemuan digelar untuk rekonsiliasi serta memperbaiki hubungan menjadi lebih baik lagi.
"Harapannya bahwa kedepan tidak ada lagi kejadian yang mengakibatkan korban," ujar Camat sambil mempersilahkan kedua belah pihak memberikan masukan guna menjalin kembali relasi yang sempat terganggu akibat kesalahpahaman pada pekan lalu yang berujung pengrusakan dan tawuran.
Para tokoh dari Sumba Tengah sepakat untuk menciptakan keamanan dalam masyarakat.
Mereka pun memberikan catatan agar ada pembatasan kegiatan pesta terutama mengenai waktu pelaksanaan sehingga menghindari gangguan Kamtibmas.
Disarankan agar pemerintah mengeluarkan edaran dan himbauan kepada masyarakat soal aturan jam pesta sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Mereka juga menyarankan agar pelaksanaan pesta tanpa minuman keras karena miras sering memicu tindakan kriminal.
Tokoh masyarakat Alor pun mendukung agar semua warga menjamin keamanan dan kenyamanan di lingkungan masing-masing.
Baik tokoh masyarakat Sumba Tengah maupun Alor menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi pekan lalu dan mengganggu relasi antar warga.
Mereka berharap agar kedepan ada koordinasi yang lebih intensif antar tokoh masyarakat dan pemuda.
                        Razia Malam Minggu, Polsek Kota Lama Gerebek Industri Miras Rumahan
                        Berkas Perkara Lengkap, Remaja Spesialis Pencuri di Indomaret Dilimpahkan Polsek Kota Lama Ke Kejaksaan
                        Perhiasan Emas Senilai Ratusan Juta Dicuri, Polisi Amankan Pelaku Pencurian dan Penadah
                        Gudang Ketahanan Pangan Polri di Sumba Tengah Diresmikan Bersamaan Dengan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV
                        Polisi Amankan Miras Saat Pemeriksaan Kendaraan di Perbatasan Sumba Tengah