Baru Lima Bulan Bekerja di Malaysia, PMI Asal Kabupaten TTU-NTT Sekarat Dianiaya Majikan

digtara.com -Satu lagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT menjadi korban kekerasan majikan di Malaysia.
Baca Juga:
Elvi Normawati Kun (41) asal Desa Aplasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU sekarat dan dirawat di rumah sakit dr. Sudarso Pontianak, Kalimantan Barat sejak awal pekan lalu.
Elvi merupakan pekerja asal NTT yang berangkat ke Malaysia secara perorangan tanpa melalui prosedur yang benar.
"Dia korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) oleh keluarganya dan berangkat secara ilegal. Di data kami, dia tidak terdata," ujar Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Suratmi Hamida, S.Sos saat dikonfirmasi pada Senin (4/8/2025).
Ketua Perhimpunan Flobamora Kalimantan Barat, Edel Robertus Olin saat dikonfirmasi pada MInggu (3/8/2025) malam membenarkan keberadaan korban yang dirawat intensif di rumah sakit dr. Sudarso Pontianak sejak pekan lalu.
"Sudah empat hari dirawat karena mengalami sakit yang sangat serius. Awalnya korban sulit berkomunikasi, tapi kemarin saya sudah bisa berkomunikasi saat saya menjenguknya," ujar Edel dalam sambungan teleponnya.
Ia menyebutkan kalau korban baru lima bulan bekerja di Malaysia. "Saya tidak tahu persis lembaga yang merekrut dan memberangkatkan korban. Hanya korban bercerita kalau dia baru lima bulan bekerja di Malaysia," tandas Edel Robertus Olin.
Kepada Edel Robertus Olin, korban Elvi bercerita kalau ia dipukul dan dianiaya oleh majikan. "Korban tidak diberi makan selama empat hari dan dianiaya," tambah Edel Robertus Olin.
Karena sakit, korban kemudian kabur dan kemudian berada di Pontianak sehingga dirawat di rumah sakit.
"Saya dikabari kalau ada warga NTT yang merupakan pekerja dari Malaysia sakit parah sehingga saya ke rumah sakit untuk cek," ujar Edel Robertus Olin.
Ia mengaku kalau korban masuk ke Malaysia untuk bekerja melalui jalan tikus. Edel Robertus Olin dan warga NTT di Kalimantan Barat juga selama ini tidak mengetahui keberangkatan Elvi ke Malaysia.
Mereka baru mengetahui keberadaan Elvi saat ia sudah ada di daerah perbatasan dalam kondisi kritis dan membutuhkan penanganan medis.
"Saya dapat informasi dari keluarga asal NTT di perbatasan," tandas Edel Robertus Olin.
Korban pun dibawa ke rumah sakit di Kota Pontianak dan saat ini dijaga oleh pihak keluarganya. "(Kondisi) belum pulih. waktu pertama kali saya ke rumah sakit, korban belum sadar tapi sekarang sudah mulai bisa berkomunikasi," ujar Edel Olin.
Edel Olin mengaku kalau pihaknya sudah berkomunikasi dengan tim TPPO Polda NTT menyampaikan identitas korban dan kronologi kejadian sesuai yang disampaikan korban.
Ia juga mengaku kalau Polda NTT sudah berkomunikasi dengan Polda Kalimantan Barat sehingga aparat keamanan dari Polda Kalimantan Barat sudah ke rumah sakit menemui korban dan menghimpun data dan informasi.
"(Anggota) Polda Kalimantan Barat sudah ke rumah sakit (dr. Sudarso-Pontianak) dan saya sudah sampaikan semua data terkait korban," tandasnya.

Polres Sumba Barat Daya Tegaskan Usut Tuntas Kasus Pembunuhan

Rumah di Rote Ndao Terbakar saat Pemilik ke Sawah

Dua Jam Evakuasi, Bangkai Paus di Pantai Wini-TTU Dikuburkan

Dugaan Pengeroyokan Dua Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Korban Beri Bukti Baru

Diduga Dendam Lama, Pria di Sumba Barat Daya Bacok Tetangganya Hingga Tewas
