Tujuh Bulan Kedepan, 118 Calon Bintara Polri Jalani Pendidikan di SPN Polda NTT

Baca Juga:
Upacara pembukaan pendidikan pembentukan Bintara Polri TA 2025-2026 dilangsungkan di SPN Polda NTT, Rabu (30/7/2025).
118 peserta didik ini diasuh 86 orang dan 12 orang pengasuh.
Mereka menjalani masa pendidikan selama tujuh bulan sejak 30 Juli 2025 hingga 24 Februari 2026 dengan 1.600 jam pelajaran.
Pola pendidikan selama dua bulan pembentukan dasar bhayangkara, 4,5 bulan pembekalan fungsi teknis kepolisian, latihan teknis (latnis) dan latihan kerja (latja), 0,5 bulan pembentukan.
Diharapkan selama tujuh bulan bisa menghasilkan lulusan bintara Polri yang berkarakter kebhayangkaraan, sehat jasmani dan rohani yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas umum kepolisian dengan memanfaatkan teknologi digital menuju era polisi 4.0
Kapolda NTT Irjen Pol Dr Rudi Darmoko saat membacakan sambutan Kalemdiklat Polri, Komjen Prof Dr Chryshnanda Dwilaksana menyebutkan kalau pendidikan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri diselenggarakan secara serentak di Sepolwan dan SPN sebanyak 6.370 peserta terdiri dari 4.067 peserta didik Bintara Polri dan 659 bintara Polwan.
Ada pula 1.006 Tamtama yang mengikuti lima bulan pendidikan di SPN DI Yogyakarta dan SPN Kalimantan Selatan.
Selama menjalani proses pendidikan, peserta didik akan dibentuk mental dan kepribadian yang berkarakter kebhayangkaraan, memahami doktrin Tribrata dan Catur Prasetya.
Hal ini merubah sikap dan perilaku dari masyarakat umum menjadi anggota Polri yang berkarakter bhayangkara yang selalu menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945.
Peserta didik juga akan diberikan berbagai pengetahuan, ketrampilan, penguasaan teknis dan taktis profesi kepolisian dasar serta pelatihan jasmani sehingga memiliki kualitas fisik yang prima.
Untuk itu peserta didik diminta mengikuti aturan dan petunjuk serta arahan Gadik, instruktur dan pengasuh.
Pendekatan pendidikan memiliki peran mempersiapkan calon anggota Polri untuk menghadapi tugas dan tanggungjawab yang kompleks.
Diingatkan bahwa di Lemdik tidal hanya membentuk profesionalisme tetapi mengasah sikap kepemimpinan, etika dan ketrampilan interpersonal untuk melayani masyarakat dengan baik.
"Pendidikan bukanlah sekedar proses belajar mengajar tetapi sebuah perjalanan membentuk karakter sebagai polisi tidak saja memberi rasa aman tetapi sebagai agen perubahan yang mampu menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan," tandasnya.
Peserta didik juga diingatkan bahwa polisi adalah jalan hidup dan panggilan hidup. Jiwa polisi adalah penolong dan memberikan yang terbaik.
Untuk itu, peserta didik harus terus belajar dan menjadi pembelajar sepanjang hayat, tidak hanya study and training tetapi juga learning by doing.
Peserta didik diminta mempersiapkan fisik dan mental, menghindari pelanggaran dan mematuhi peraturan.
Selain itu harus disiplin untuk belajar dan berlatih serta menempa diri.
Pembukaan pendidikan ditandai dengan penyematan tanda peserta didik oleh Kapolda NTT kepada perwakilan peserta.

Cek Kesiapan Dapur SPPG, Kapolda NTT-Tim Itwasum Polri Berkunjung ke SPN Polda NTT

Perjuangan Anak Koster Gereja Yang Juga Tukang Ojek Raih Mimpi Jadi Bintara Polri

Mantan Polisi di Medan Ditangkap dalam Kasus Penipuan Seleksi Bintara Polri, Kerugian Capai Rp 1,4 Miliar

Jaga NKRI, Pemuda Perbatasan Kupang-Timor Leste Ini Coba Ikut Tes Bintara Polri

Natoni Adat Warnai Penerimaan 224 Calon Siswa di SPN Polda NTT
