Aksi Residivis Pencurian Uang Modus Pecah Kaca Digagalkan Polisi, Satu Residivis Tewas Saat Hendak Kabur

digtara.com -Aparat keamanan Jatanras Polda NTT bergerak cepat menggagalkan niat dan rencana empat orang residivis pelaku pencurian uang dengan modus pecah kaca mobil.
Baca Juga:
Empat orang pria asal Samarinda Kalimantan ini merupakan buronan dari Polres Samarinda yang kabur ke Kota Kupang beberapa waktu lalu.
Mereka merupakan komplotan yang sering beraksi dengan cara pindah-pindah kota.
Keempat residivis ini masing-masing Hariyanto (46), warga asal Adirejo Curup, Rejang Lebong-Bengkulu. Shendy Bachtera Zulham (33), warga Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Berikutnya, Bustari Rozali (46), warga asal Kelurahan Pasar Kepahiang, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu dan Alfatih (41), warga Kelurahan Karet, Kabupaten Tangerang.
Diperoleh informasi kalau keempat residivis ini kabur dari Samarinda karena terlibat kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil.
Mereka menumpang KM Dharma Kartika dari Surabaya dan tiba di Kota Kupang kemudian langsung menyewa dua kamar di penginapan lama di Kelurahan Fontein, Kota Kupang.
Keberadaan mereka terdeteksi aparat keamanan dari Samarinda yang meminta bantuan Polda NTT untuk menemukan komplotan ini karena dikuatirkan akan beraksi di Kota Kupang serta wilayah hukum Polda NTT.
Unit Jatanras Polda NTT kemudian mendapat informasi soal keberadaan mereka dan mendatangi penginapan di Jalan Cempaka Kelurahan Fontein, Kota Kupang.
"Mereka merupakan buronan dari Samarinda dan kita bantu untuk mengamankan sebelum mereka beraksi di Kota Kupang dan wilayah lain di NTT," ujar Direktur Reskrimum Polda NTT, Kombes Pol Patar Silalahi saat dikonfirmasi akhir pekan lalu di Polda NTT.
Saat polisi datang ke penginapan tersebut, keempat residivis ini berada di tempat tersebut.
Awalnya mereka berusaha kabur. Bustari Rozali malah naik ke plafon kamar dan berusaha kabur serta menghindar dari tangkapan polisi.
Namun malang bagi Bustari. Plafon kamar rupanya kurang kuat dan tidak mampu menahan tubuhnya sehingga roboh.
Bustari pun jatuh di kamar mandi. Tubuhnya membentur keras pada kloset kamar mandi.
Namun karena saat itu, Bustari masih bisa berdiri dan dibawa ke Polda NTT bersama tiga rekannya yang lain.
Kabar penangkapan keempat residivis ini kemudian disampaikan ke aparat keamanan di Samarinda sehingga penyidik dari Samarinda ke Kota Kupang guna menjemput keempat buronan mereka.
Dari hasil interogasi, keempat residivis ini sudah menyusun rencana untuk segera beraksi di Kota Kupang dengan menyasar sejumlah bank.
"Rencana mereka, setelah dari Kota Kupang maka mereka akan ke Labuan Bajo (Manggarai Barat)," ujar Kombes Patar Silalahi.
Usai pemeriksaan, Bustani malah sakit dan lungkai serta pingsan sehingga dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang menjalani perawatan medis.
Dari hasil pemeriksaan medis, Bustani ternyata mengalami patah tulang leher karena saat terjatuh dari plafon kamar mandi penginapan, ia membentur kloset di kamar mandi.
Bustari pun meninggal dunia dan kemudian divisum serta di otopsi tim medis dipimpin dr Edwin Tambunan di ruang jenazah rumah sakit bhayangkara Titus Uly Kupang.
Proses otopsi dihadiri penyidik dari Polres Samarinda. Usai otopsi, jenazah Bustari dibawa kembali ke Samarinda dan diserahkan ke pihak keluarga.
Sementara tiga orang rekan Bustari diamankan sementara di Polda NTT dan kemudian dibawa ke Samarinda, Kalimantan oleh Kanit Jatanras Polda NTT, Iptu Marfilson Petrus.
"Semuanya sudah dikawal untuk dipulangkan ke Samarinda-Kalimantan," ujar Kombes Patar Silalahi.
Saat diperiksa polisi, para DPO ini mengaku baru pertama ke Kupang dan belum pernah beraksi di Kupang.
"Pengakuan mereka kalau mereka baru pertama kali datang ke Kupang dan belum beraksi. tapi kita masih dalami lagi," ujar Kombes Patar Silalahi.
Kombes Patar minta kepada penyidik untuk menuntaskan laporan polisi jika ada, baik laporan polisi di Polda NTT maupun di Polres jajaran.
"karena keempat residivis ini berencana untuk beraksi di wilayah hukum Polda NTT. Namun sebelum beraksi, kita sudah gagalkan rencana mereka," tegas Kombes Patar.

Angka Lakalantas Semester I 2025 di Polda NTT Meningkat

Sakit Jantung, Tahanan Kasus Korupsi di Kupang Meninggal Dalam Rutan

Dua Pekan Kedepan Polda NTT Gelar Operasi Patuh Turangga 2025

Judi Sabung Ayam Digagalkan Aparat Polres Kupang

Belasan Anggota Dewan dan Pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Kupang Diperiksa Pekan Ini
