Siswa SMA di Rote Ndao Pilih Gantung Diri, Tunggakan Sekolah Belum Dibayar dan Belum Dibelikan Sepeda Motor

Terdapat luka sayatan pada kedua tangan, terdapat bekas lilitan tali pada leher, terdapat luka pada punggung dan jari tengah kaki kanan.
Baca Juga:
Keluarga korban menolak untuk dilakukan Visum et Repertum (VER) maupun tindakan medis lainnya.
Merlin Tungga, salah satu kerabat korban mengaku kalau para 29 April 2025 lalu, Ia sempat bertemu dengan korban.
Mereka bertemu di tempat pemandian di dusun Noas, Desa Temas Kecamatan Rote Barat Laut.
Saat itu Merlin Tungga melihat terdapat luka sayatan pada lengan korban dan pada punggung korban.
Korban curhat kalau ia berencana akan merantau untuk mencari kerja di Bali.
Korban yang masih berstatus pelajar SMA enggan untuk bersekolah kembali karena tunggakan tugas sekolah yang belum diselesaikan.
Kekecewaan juga dilontarkan oleh korban karena dijanjikan akan dibelikan sepeda motor namun selalu dihalang-halangi oleh paman korban dengan alasan kalau kendaraan tersebut akan disalahgunakan.
Kapolsek mengaku kalau korban memilih gantung diri karena korban diduga mengalami depresi akibat tekanan dalam lingkungan keluarga dan pendidikan.
"Karena masalah tekanan hidup dan masalah pendidikan sehingga korban memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," tambah Kapolsek.
Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai ajal atau musibah.
Keluarga juga menolak dlakukan otopsi terhadap jenazah korban. Mereka kemudian membuat surat pernyataan.
Jenazah korban disemayamkan di rumah duka.

Songsong Hari Bhayangkara Ke-79, Polres Rote Ndao Bantu Penyandang Difabel Kursi Roda dan Ratusan Paket Bansos

Kapolres Rote Ndao Sertifikasi 20 Hektar Lahan Hibah Warga

Berkas Perkara Sempat Diperbaiki Namun P21, Kapolres Rote Ndao Apresiasi Kerja Penyidik

Tersangka Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Rote Ndao Dilimpahkan ke Kejaksaan

Enam Tim Meriahkan Lomba Tarian Kreasi dan Pergaulan Peringati HUT Bhayangkara ke-79 Polres Rote Ndao
