Sambangi Sekolah di Kota Kupang, Irwasda Polda NTT Sosialisasikan Penanganan Sejumlah Masalah Remaja
digtara.com - Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Pol Murry Miranda berkunjung ke SMA Katolik Giovani Kota Kupang.
Baca Juga:
Dalam kunjungan pada Kamis (24/4/2025) pagi, Irwasda memberikan pengarahan dan sosialisasi kepada ratusan siswa SMA Katolik Giovani Kupang.
Irwasda didampingi Kepala Sekolah SMA Katolik Giovani Kupang, Romo Stef Mau, Pr, para guru, Kasat Binmas Polresta Kupang Kota, AKP Fery Polin, Kapolsek Kota Lama, AKP Johny F. Makandolu, Kanit Binmas Polsek Kota Lama Ipda Benny G. Diwi, para guru memberikan sejumlah hal kepada ratusan pelajar.
Romo Stef Ma'u, Pr berterima kasih kepada Irwasda Polda NTT dan para perwira serta anggota Itwasda Polda NTT yang berkesempatan berkunjung ke SMA Katolik Giovani Kupang untuk memberikan sosialisasi dan pengarahan kepada para siswa sebagai bekal bagi masa depan para siswa.
"Terima kasih atas kehadiran Irwasda dan jajaran yang membuka wawasan anak-anak sehingga kedepan dalam sikap dan tingkah laku semakin lebih baik.
Dengan sosialisasi dan motivasi maka siswa yang punya cita-cita jadi polisi dan TNI bisa termotivasi,' ujar kepala sekolah.
SMA Katolik Giovani saat ini memiliki 1.030 orang siswa dengan 30 rombongan belajar. Proses belajar mengajar dilakukan oleh 95 orang guru dan pegawai.
Kepala sekolah pun berharap Irwasda dan jajarannya serta pihak kepolisian bisa tetap meluangkan waktu jika kedepan pihak sekolah membutuhkan arahan dan motivasi dan pihak kepolisian.
Irwasda Polda NTT menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah dan para guru serta siswa SMA Katolik Giovani Kupang yang menerima kedatangan rombongan Polda NTT dalam rangka sosialisasi dan pengarahan.
Sosialisasi dan pengarahan tidak saja dilakukan ke SMA Katolik Giovani, namun Irwasda Polda NTT sudah mengagendakan melakukan hal yang sama ke sejumlah sekolah di wilayah NTT.
Irwasda memotivasi para siswa agar belajar mengenai kejujuran dan menanamkan kedisiplinan demi masa depan yang lebih cerah.
Mantan Kapolres Rote Ndao ini pun berharap siswa tidak takut dengan polisi. Ia malah memberikan nomor handphone dan media sosialnya guna memudahkan komunikasi dengan para siswa maupun warga masyarakat.
"Jangan takut dengan polisi. Jika ada tindakan kekerasan oleh oknum anggota polisi maka silahkan laporkan karena polisi hadir untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat," tegasnya.
Irwasda pun minta agar jangan ada pungli, kekerasan dan bullying di SMA Katolik Giovani Kupang. "Laporkan jika ada kekerasan di sekolah. Polisi akan memproses jika ada tindakan tersebut," tandas Irwasda Polda NTT.
Irwasda pun memotivasi soal cita-cita dan masa depan. Siswa diminta sejak dini menentukan masa depan dan kelanjutan studinya.
Selain itu, siswa diminta tidak berurusan memakai/mengkonsumsi Narkoba. "apabila adik-adik menggunakan Narkoba, maka masa depan adik-adik rusak. Jaman sekarang ini banyak Narkotika yang bukan ganja saja tetapi bisa ditemukan di lingkungan kita yang kita tanam dan bentuk daunnya seperti terompet yaitu kecubung,' jelasnya.
Selain itu, dampak dari narkoba dan psikotropika sangat berbahaya karena penggunaannya melalui jarum suntik, silet serta berakibat pada penyakit menular lainnya.
Disisi lain, konsumsi minuman keras dan merokok juga akan memberikan dampak negatif. "(Dampaknya) memang bukan sekarang tetapi 10 tahun kemudian pasti ada dampaknya akibat merokok dan konsumsi miras," tambah Irwasda Polda NTT.
Diingatkan bahwa merokok juga akan merusak otak kecil. oleh karena itu, ia minta agar siswa jangan merokok dan tidak mengkonsumsi miras.
"Hindari LGBT dan Biseksual di kalangan generasi muda karena hal itu banyak dilakukan oleh mahasiswa dan kaum muda," pesan Irwasda Polda NTT.
Irwasda juga menjelaskan soal kompetensi yang harus dimiliki siswa seperti pengetahuan, skill/kemampuan dan attitude/perilaku. Hal ini harus menjadi pedoman untuk meraih sukses.
Sosialisasi dan pengarahan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba serta dampak buruk yang ditimbulkannya.
Juga meningkatkan kesadaran pelajar akan peran pentingnya dalam menentukan masa depan bangsa.
Jenazah Buruh Diduga Korban Pembunuhan Anak Kandung Diotopsi, Polisi Kejar Terduga Pelaku
Dukung Pemprov Jateng Terapkan 6 Hari Sekolah. Sarif Kakung: Sekolah 6 Hari Lebih Baik untuk Pembentukan Karakter
Korban Pengeroyokan Warga Yang Diduga Pelaku Curanmor Meninggal Dunia
Buruh Harian Lepas di Kupang Ditemukan Tewas Dalam Gubuk, Diduga Dibunuh Anaknya
Gagal Curi Sepeda Motor, Pria di Kupang Babak Belur Dihajar Massa