Kakak Beradik di Amfoang-Kupang Meninggal Terseret Arus

Ayah dan kakak korban pun berteduh. Baru pada pukul 16.30 wita saat hujan sudah reda, ayah dan kakak korban mengikuti kedua korban di kebun untuk mengajak mereka pulang ke rumah.
Baca Juga:
Namun setiba di kebun, ayah dan kakak korban melihat rumah pondok di kebun sudah tertutup dan kedua korban sudah tidak ada lagi di kebun.
Ayah dan kakak korban menganggap kalau kedua korban sudah pulang ke rumah.
Ayah dan kakak korban pun membuka pintu pondok mereka untuk memasak makanan babi.
Sekira pukul 19.00 wita, ayah dan kakak korban pulang ke rumah, namun setiba di rumah, mereka tidak melihat kedua korban
Ayah korban menyuruh ibu korban, Ermi Naitasi (30) untuk pergi mencari kedua korban di rumah nenek korban. Sementara ayah korban langsung pulang ke kebun sambil mencari kedua korban, namun tidak menemukan.
Ayah korban pun memilih tidur di kebun sambil mencari kedua anaknya.
Senin, 7 April 2025, sekira pukul 10.00 wita, ayah korban pulang ke rumah untuk mengecek kedua korban, namun tidak ada.
Ayah korban mengajak kakak korban dan warga setempat untuk bersama-sama ke kebun mencari kedua korban di seputaran kali Bibe yang dekat dengan kebun mereka.
Sekira pukul 15.30 wita, mereka menemukan korban Theofilus Djumetan sudah dalam keadaan meninggal dunia pada jarak kurang lebih 200-400 meter dari tempat biasa mereka menyeberang ke kebun milik mereka.
Setelah menemukan korban Theofilus, Musa menyuruh Imanuel Djumetan mencari jaringan untuk menelepon dan memberitahu ibu korban.
Ibu korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Amfoang Selatan.
Kapolsek Amfoang Selatan, Ipda Cemy Toleu minta anggota Polsek Amfoang Selatan ke lokasi kejadian.

Hilang Saat Sampan Terbalik, Nelayan di Kupang Ditemukan Meninggal Dunia

Sampan Terbalik Diterpa Gelombang, Satu Nelayan di Kupang Hilang dan Dua Nelayan Lainnya Selamat

Polres Kupang Cari Pelaku Buang Bayi

Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Dalam Selokan Sawah

Lima Remaja Pelaku Pencurian Dikenakan Wajib Lapor
