Kakak Beradik di Amfoang-Kupang Meninggal Terseret Arus

digtara.com - Dua kakak beradik di Kelurahan Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, NTT terseret arus banjir pada Senin (7/4/2025).
Baca Juga:
Saat ditemukan, kedua kakak beradik ini sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Keduanya terseret arus banjir di Kali Bibe yang terletak di RT 012/RW 006, Kelurahan Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
Dua korban masing-masing Theofilus Djumetan (9), siswa kelas II sekolah dasar dan Desmon Duriansen Djumetan (7), siswa kelas I sekolah dasar.
Kedua nya merupakan Fatupisa, RT 012/RW 006, Kelurahan Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
Diperoleh informasi kalau pada Minggu (6/4/2025) pagi sekira pukul 06.00 wita, korban Theofilus Djumetan ke kebun seorang diri di Nefousi untuk menjaga burung di kebun milik mereka karena padi sudah mulai pecah atau sudah mulai berbuah.
Sekitar pukul 10.00 wita, Melkisedek Djumetan (46), ayah korban dan Desmon Duriansen Djumetan (adik korban/korban) berangkat dari rumah untuk mengikuti korban Theofilus ke kebun.
Mereka mengantarkan makanan sekalian untuk bantu menjaga burung di kebun.
Sedangkan Musa Asaria Djumetan (21), kakak korban berangkat kemudian karena masih diminta ayahnya untuk mencari pinang sekaligus mengantarkan daun untuk pakan sapi.
Setiba di Fatuganaus, ayah korban menyuruh korban Desmon untuk mendahuluinya karena ayah korbaningin membersihkan jalan dari Fatuganaus ke arah kebun milik mereka.
Ayah korban melakukan hal itu karena ayah korban ingin membawa traktor milik mereka ke kebun mereka.
Korban Desmon pun melanjutkan perjalanan seorang diri ke kebun mereka untuk mengantarkan makanan sekaligus mengikuti korban Theofilus Djumetan.
Ketika Musa Asaria Djumetan tiba di Fatuganaus, ia melihat ayahnya sendirian, sedangkan korban Desmon sudah tidak berada disana.
Musa membantu ayahnya untuk membersihkan jalan dari lokasi Fatuganaus ke kebun milik mereka.
Namun saat mereka membersihkan jalam, cuaca tidak bersahabat dan hujan pun turun selama kurang lebih dua jam.

Hilang Saat Sampan Terbalik, Nelayan di Kupang Ditemukan Meninggal Dunia

Sampan Terbalik Diterpa Gelombang, Satu Nelayan di Kupang Hilang dan Dua Nelayan Lainnya Selamat

Polres Kupang Cari Pelaku Buang Bayi

Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Dalam Selokan Sawah

Lima Remaja Pelaku Pencurian Dikenakan Wajib Lapor
