Kamis, 01 Mei 2025

Kritis Delapan Jam, IRT yang Dibacok Adiknya di Kabupaten TTS Akhirnya Meninggal Dunia

Imanuel Lodja - Senin, 24 Februari 2025 08:02 WIB
Kritis Delapan Jam, IRT yang Dibacok Adiknya di Kabupaten TTS Akhirnya Meninggal Dunia
net
Ilustrasi.

digtara.com - Yohana Pobas (51), ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) petang.

Baca Juga:

Yohana yang juga warga RT 005/RW 003, Dusun B, Desa Snok, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten TTS sempat dirawat di Puskesmas Ayotupas selama delapan jam.

Ia mengalami luka serius pada beberapa bagian tubuhnya setelah dianiaya dengan parang oleh kakaknya Agustius Pobas (56) pada Minggu (23/2/2025) pagi ketika korban sedang menimba air untuk mandi dan bersiap ke gereja.

Korban dianiaya kakaknya di mata air Naep, Desa Snok, Kecamatan Amanatun Utara, kabupaten TTS.

Kematian korban Yohana menyusul anaknya Norci Elisabeth Tamonob yang juga menjadi sasaran kemarahan pelaku Agustinus.

Norci, bocah berusia sembilan tahun dan juga siswi kelas III sekolah dasar tewas ditempat di mata air Naep setelah ditikam Agustinus yang juga pamannya dengan benda tajam.

"Korban Yohana meninggal dunia di Puskesmas Ayotupas," ujar Kapolres TTS, AKBP Sigit Harimbawan melalui Kapolsek Amanatun Selatan, Iptu Zadok Lubalu, MInggu (23/2/2025) malam.

Polisi sempat kesulitan mengungkap motif kasus ini karena kedua korban sudah meninggal dunia pasca dianiaya oleh pelaku.

Nonci meninggal di tempat kejadian perkara, sementara ibunya Yohana sempat menjalani perawatan medis beberapa jam dan akhirnya meninggal dunia pada Minggu petang.

"Kedua korban sudah meninggal dunia dan korban Yohana belum sempat memberikan keterangan karena sebelum meninggal dunia ia sempat sekarat," tambahnya.

Kapolsek mengungkap kalau pelaku Agustinus juga sedang dalam perawatan medis karena sekarat. "Agustinus sempat ingin bunuh diri," tambah Kapolsek.

Agustinus mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menggorok lehernya namun masih tertolong sehingga dibawa ke Puskesmas Ayotupas, Kecamatan Amanatun Utara.

"Agustinus belum bisa dimintai keterangan. masih sekarat karena mau bunuh diri," ujar Kapolsek Amanatun Utara.

Namun setelah menjalani perawatan medis, pada Minggu petang pelaku pun mulai mengungkap motif dan hal yang melatari pelaku membunuh adik dan keponakannya.

"Masalah (buah) kemiri di kebun," ujar Kapolsek mengungkap hal yang melatari pelaku nekat menganiaya kedua korban.

Pelaku mengaku kalau selama ini pelaku jengkel dengan korban. Kejengkelan ini karena selama ini pelaku lah yang menanam kemiri namun semua buah kemiri dipanen dan diambil korban untuk dijual.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polres Kupang Cari Pelaku Buang Bayi

Polres Kupang Cari Pelaku Buang Bayi

Kasus Pembunuhan di Manulai II Direka Ulang, Empat Tersangka Perankan 35 Adegan

Kasus Pembunuhan di Manulai II Direka Ulang, Empat Tersangka Perankan 35 Adegan

Dua Pembuat dan Pengedar Uang Palsu ditangkap Polres Ngada

Dua Pembuat dan Pengedar Uang Palsu ditangkap Polres Ngada

Aksinya Meresahkan Warga, Enam Pelaku Pencurian Diamankan Polsek Kota Lama

Aksinya Meresahkan Warga, Enam Pelaku Pencurian Diamankan Polsek Kota Lama

Bela Ayah yang Hendak Ditebas oleh Pamannya, Pemuda di Kabupaten TTU Lempari Pamannya hingga Tewas

Bela Ayah yang Hendak Ditebas oleh Pamannya, Pemuda di Kabupaten TTU Lempari Pamannya hingga Tewas

Perahu Terbalik Dihantam Gelombang saat Memancing, Lima Warga Kupang-NTT Ditemukan Selamat

Perahu Terbalik Dihantam Gelombang saat Memancing, Lima Warga Kupang-NTT Ditemukan Selamat

Komentar
Berita Terbaru