Tersisa 175 Orang Peserta Seleksi SIP, Polda NTT Dapat Kuota 58 Orang Calon Perwira

digtara.com - Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan kuota untuk Sekolah Inspektur Polisi (SIP) sebanyak 58 orang. Jumlah calon perwira ini terdiri dari 54 orang pria dan empat orang Polwan.

Baca Juga:

• Kunjungan Wapres ke NTT Aman dan Lancar, Kapolda NTT Apresiasi Kerja Seluruh Anggota
• Kapolda NTT Dampingi Wapres Gibran Tinjau Progres Bendungan Tefmo/Manikin Kupang
• Jasad IRT Korban Penganiayaan Suami di Kupang Diotopsi, Begini Hasilnya

Pengumuman akhir bagi proses seleksi SIP tahun 2025 ini dilakukan pada Jumat (21/2/2025) petang melalui sidang kelulusan seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan 54 Tahun Anggaran 2025 di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polda NTT.

Sidang kelulusan ini dipimpin Kepala Sekolah Polisi Negara (Ka SPN) Polda NTT, Kombes Pol Nanang Putu Wardianto, didampingi Kabid Propam Polda NTT, Kombes Pol. Robert A. Sormin serta Auditor Kepolisian Madya TK. III Itwasda Polda NTT, Kombes Pol. FX Irwan Arianto.

Hadir pula pengawas internal dari Itwasda Polda NTT dan Bid Propam Polda NTT, panitia seleksi, serta 175 peserta yang mengikuti tahap akhir seleksi.

Penentuan kelulusan dilakukan berdasarkan sistem perangkingan dengan komponen penilaian meliputi Tes Kemampuan Jasmani (20%), Tes Psikologi (35%), Tes Pengetahuan Kepolisian (35%), serta Tes Keterampilan Komputer (10%).

Kuota kelulusan SIP Angkatan 54 Polda NTT ditetapkan sebanyak 58 peserta terdiri dari kuota Mabes Polri 16 orang, kuota Kapolda NTT 10 orang, kuota Bhabinkamtibmas 1 orang, kuota SPN 1 orang serta kuota reguler 30 orang terdiri dari 1 Polwan, 29 Polki. Jumlah keseluruhan terdiri 54 Polki dan 4 Polwan.

Seleksi SIP Angkatan 54 di Polda NTT diikuti oleh 276 peserta sejak tahap awal, namun hanya 175 peserta yang berhasil memenuhi syarat hingga tahap akhir sidang kelulusan.

Ka SPN Polda NTT yang mewakili Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga berpesan kepada 58 orang peserta yang dinyatakan lulus untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dan menjaga kesehatan sebelum memasuki masa pendidikan.

Diakui kalau setiap tahapan seleksi telah dilakukan secara terbuka dan obyektif dengan mengedepankan prinsip 'BETAH' (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis).