Pemprov NTT Minta Kepastian Yayasan Terkait Kunjungan Cristiano Ronaldo ke NTT

digtara.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) rencana kedatangan Cristiano Ronaldo ke Kupang, NTT.

Baca Juga:

• Mayday, Kapolda NTT-Forkopimda Buka Dialog Dengan Serikat Buruh di NTT
• Reward dan Punishment Dorong Kedisiplinan dan Kinerja Unggul Personel
• Polda NTT Gelar Ibadah Paskah Oikumene 2025

Rapat yang digelar Pemerintah Provinsi pada Selasa (18/2/2025) yang dipimpin Asisten II, Rita Wuisan melibatkan pihak terkait dan Yayasan Graha Kasih Indonesia

Dalam rakor tersebut, Pemprov NTT meminta kepastian jadwal kedatangan mega bintang pesepakbola dunia, Cristiano Ronaldo kepada pihak Yayasan Graha Kasih Indonesia yang diwakili Urbanus Makluri.

Dalam rapat yang dihadiri Kapolresta Kupang, Kombes Pol. Aldinan Manurung, perwakilan Polda NTT, General Manager Angkasa Pura Indonesia Bandara El Kupang, Perwakilan Lanud El Tari Kupang, dan pihak yang berkaitan dengan rencana kedatangan Ronaldo.

Menurut Urbanus sebagai perwakilan dari Yayasan telah mendapat kepastian dari Direktur Yayasan Graha Kasih Indonesia, Susi Maria Katipana bahwa Ronaldo akan tiba pada Kamis (20/2/2025) di Kupang.

Jadwal kunjungan tersebut mundur lagi sehari dari sebelumnya dijadwalkan tiba pada Rabu (19/2/2025).

Hal ini disebabkan Ronaldo baru saja tiba di Amerika dan akan melanjutkan penerbangan menggunakan jet pribadi ke Jakarta dan akan menempuh perjalanan selama 23 jam.

"Informasi dari ibu direktur bahwa Ronaldo akan tiba di Kupang tanggal 20 nanti," kata Urbanus.

Dengan selalu mundurnya jadwal kedatangan Ronaldo, Rakor yang dipimpin Asisten II Setda NTT, Rita Wuisan meminta kejelasan dari pihak yayasan.

"Tolong dipastikan lagi jadwal kedatangannya," Rita dalam rapat tersebut.

Pada Rakor juga masih dibahas tentang susunan acara atau rundown kegiatan selama kunjungan Ronaldo di NTT.

Dan dari data yang disampaikan ada 14 kegiatan yang akan dihadiri oleh Ronaldo termasuk mengunjungi Kabupaten Rote Nado dan Timor Tengah Selatan.