Erupsi tersebut tercatat selama hampir 15 menit dengan semburkan abu vulkani setinggi 1,2 kilometer diatas pucak.
Mengutip
laporan tertulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki dari Desa
Pulolera Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur mengatakan
erupsi tersebut terjadi selama 14.56 detik.
"
Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada
tanggal 22 Januari 2025 pukul 15:22 Wita dengan tinggi kolom abu
teramati ± 1.200 m di atas puncak (± 2.784 m di atas permukaan laut),"
kata PPGA dalam laporan yang dikeluarkan pukul 15.45 wita.
Menurut
PPGA saat terjadi erupsi, secara visual kolom abu teramati berwarna
kelabu dengan intensitas tebal dan abu bertiup ke arah utara dan timur
laut. Erupsi tersebut juga terekam di seismogram dengan amplitudo
maksimum 26.6 milimeter.
"Kolom
abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah
utara dan timur laut.Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo
maksimum 26.6 mmdan durasi sementara ini ± 14 menit 56 detik," tulis
PPGA dalam laporan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Disampaikan PPGA juga, saat terjadi erupsi disertai suara gemuruh lemah yang terdengar hingga PPGA Lewotobi Laki-laki.
"Erupsi disertai suara gemuruh lemah terdengar di Pos PGA Lewotobi laki-laki," kata PPGA Lewotobi Laki-laki.
Sebelumnya
pada Rabu (22/1) pagi pukul 05.25 wita, Gunung Lewotobi Laki-laki juga
meletus dengan tinggi kolom abu setinggi 400 meter diatas puncak. erupsi
pada sore ini adalah erupsi kedua.
Disampaikan
PPGA juga saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Desa
Nurabelen, Kecamatan Ilebura, Flores Timur, NTT masih berstatus siaga
atau level III.
Pada
status siaga atau level III, gunung dengan tinggi 1.584 meter diatas
permukaan laut itu diingatkan PPGA agar warga dan pengunjung tidak
melakukan aktivitas apapun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi
dan sektoral sejauh enam kilometer ke arah Barat Daya, Utara-Timur
Laut.
"Masyarakat di
sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan
aktivitas apapun dalam radius 5 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi
Laki-laki dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh 6 Km,"
sebut PPGA dalam laporannya.
PPGA
juga mengingatkan warga di tujuh desa yakni Desa Dulipali, Padang
Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawakote agar mewaspadai
potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari Gunung
Lewotobi Laki-laki akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Warga
yang terdampak hujan abu juga diimbau untuk tetap memakai masker atau
penutup hidung dan mulut untuk menghindari abu vulkanik karena bisa
berakibat terjadi gangguan pada sistem pernapasan.