Sabtu, 18 Januari 2025

Polisi Bekuk Pelaku Penganiayaan Lansia di Kabupaten TTU Saat Hendak Kabur ke Kalimantan

Imanuel Lodja - Sabtu, 12 Oktober 2024 06:00 WIB
Polisi Bekuk Pelaku Penganiayaan Lansia di Kabupaten TTU Saat Hendak Kabur ke Kalimantan
istimewa
Polisi Bekuk Pelaku Penganiayaan Lansia di Kabupaten TTU Saat Hendak Kabur ke Kalimantan

digtara.com - Dugaan kalau Emiliana Binsasi (71) dianiaya oleh anak tirinya ternyata benar.

Baca Juga:

Dari serangkaian hasil penyelidikan penyidik Polsek Miomaffo Timur, keterangan para saksi, ternyata korban dianiaya oleh Jonisius Kolo alias Jope.

Jope yang awalnya kabur dan me non aktifkan nomor handphone nya akhir bosa dilacak keberadaannya.

Kamis (10/10/2024) petang, anggota Polsek Miomaffo Timur dan Polres TTU menangkap Jope di pangkalan bus Kefamenanu.

Saat itu, Jope bersiap menumpang bus ke Kupang dan hendak kabur ke Kalimantan.

"Pelaku baru kita amankan. Kita tangkap di pangkalan bus saat hendak melarikan diri ke Kalimantan," ujar Kapolsek Miomaffo Timur, Ipda Muhamad Haris Salama saat dikonfirmasi Jumat (11/10/2024).

Saat diinterogasi polisi, pelaku mengakui perbuatannya menganiaya korban. "(Jope) sudah mengaku," tandas Kapolsek.

Jope yang saat kejadian dalam keadaan mabuk mengaku menganiaya korban sekitar pukul 23.00 wita hingga pukul 24.00 wita.

Ia pun diamankan di Polres TTU guna proses hukum lebih lanjut.

Polisi belum memeriksa korban karena masih dirawat intensif di rumah sakit. Namun polisi sudah meminta keterangan dari saksi-saksi dan pelaku.

Emiliana Binsasi (71), ditemukan sekarat dengan sejumlah luka pada tubuhnya, Minggu (6/10/2024).

Ibu rumah tangga yang juga warga RT 004/RW 001, Desa Oenenu Utara, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT ini ditemukan dalam posisi tidur dalam keadaan luka bengkak di bagian wajah serta luka bekas potong pada telinga bagian kiri.

Korban merupakan salah satu penerima uang dari presiden RI, Joko Widodo saat berkunjung ke Pasar Lama kota Kefamenanu, Kabupaten TTU pada pekan lalu.

Korban dianiaya tersangka yang mengetahui kalau korban mendapatkan uang Rp 1.200.000 dari presiden Jokowi.

Penjabat kepala desa Oenenu Utara yang mengetahui kejadian ini mengevakuasi korban ke RSUD Kefamenanu dan melaporkan ke Polsek Miomaffo Timur.

Kapolsek Miomaffo Timur, Ipda Muhamad Haris Salama yang dikonfirmasi mengaku kalau korban dianiaya pelaku yang ingin menguasai uang yang diperoleh korban dari presiden Jokowi.

Getrudia Eko (44) yang juga tetangga korban di RT 004, Desa Oenenu Utara, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten TTU mengakui kalau pada Minggu (6/10/2024) sekira pukul 02.00 wita, sempat melihat ke arah rumah korban dalam keadaan lampu mati lampu.

Minggu (6/10/2024) pagi sekitar pukul 07.00 wita, Getrudia dipanggil oleh Simon Kolo (76) untuk melihat korban yang berbaring dalam keadaan luka dan bengkak pada wajah korban.

Simon Kolo mengaku kalau pada Sabtu pagi, ia ke kebun bersama anaknya untuk membakar belukar dan baru kembali sekira pukul 17.30 wita.

Saat itu Simon sempat meminta uang Rp 5.000 kepada korban untuk diberikan kepada anaknya untuk membeli rokok.

Simon kemudian kembali ke kebun untuk menjaga ternak sapi dan bermalam disana.

Simon mengaku kalau pada saat ia kembali ke kebun, korban sementara berada dengan anaknya, Jonisius Kolo alias Jope.

Pada Minggu, 6 Oktober sekira pukul 06.30 wita, Simon kembali ke rumahnya dan kaget melihat korban tertidur dalam keadaan luka di wajah dan bengkak.

Simon pun memanggil Getrudia untuk melihat keadaan korban dan kemudian dilaporkan kepada penjabat Kepala Desa Oenenu dan korban dievakuasi ke RSUD Kefamenanu.

Simon mengaku kalau pasca kejadian ini, uang milik korban Rp 1.200.000 hilang

Uang tersebut disimpan korban di bawah kasur di dalam rumah bulat dan merupakan pemberian Presiden Jokowi waktu berkunjung ke pasar lama kota Kefamenanu.

keberadaan uang tersebut diketahui oleh Simon dan Jope yang merupakan anak tiri korban.

Pihak kepolisian menduga kuat kalau kejadian ini melibatkan Simon Kolo (suami korban) dan Jope dipicu oleh uang bantuan dari Presiden Jokowi pada waktu berkunjung ke pasar lama kota Kefamenanu.

Namun, tidak ada saksi mata yang melihat secara langsung kejadian yang dialami korban. "Salah satu saksi kunci adalah Jope yang menghilang pasca peristiwa ini dan nomor handphone nya tidak aktif," tambah Kapolsek.

Polisi juga masih mendalami kasus ini karena tidak biasanya Simon tidur di rumah kebun. "Ini baru pertama kali (Simon) bermalam/tidur disana (rumah kebun)," ujar Kapolsek.

Diduga kuat kalau Simon dan Jope sengaja mencelakai korban demi menguasai dan mendapatkan uang tersebut.

Simon tidak membantah kalau ia sempat memukul korban dengan kayu balok. "Kepada penjabat kepala desa, ia mengaku memukul korban, tapi disisi lain ia mengaku bahwa pada saat kejadian dia berada di kebun," tandas Kapolsek.

Salah satu warga, Egy Sasi mengaku kalau sekira pukul 22.00 wita, Jope berjalan dari arah kampung Hoen, RT 013/RW 002, Desa Oenenu Utara dan singgah di rumahnya.

Saat itu Jope dalam keadaan mabuk parah. Egy Sasi sempat menyuruh Jope pulang ke rumah untuk istrahat malam.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Gawat! Warga Desa Tak Izinkan Orangtua Bayi yang Meninggal Dianiaya Ibunya Pulang Kampung, Polisi Turun Tangan

Gawat! Warga Desa Tak Izinkan Orangtua Bayi yang Meninggal Dianiaya Ibunya Pulang Kampung, Polisi Turun Tangan

Orangtua Balita yang Aniaya Anak hingga Meninggal Dunia Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Orangtua Balita yang Aniaya Anak hingga Meninggal Dunia Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Polisi Amankan Orangtua Balita yang Aniaya Anak hingga Meninggal Dunia

Polisi Amankan Orangtua Balita yang Aniaya Anak hingga Meninggal Dunia

Jenazah Bocah Korban Salah Sasaran Penganiayaan Ibu Kandung Diotopsi

Jenazah Bocah Korban Salah Sasaran Penganiayaan Ibu Kandung Diotopsi

IRT di Kupang Bertengkar dengan Suami, Anak Malah jadi Sasaran Penganiayaan hingga Tewas

IRT di Kupang Bertengkar dengan Suami, Anak Malah jadi Sasaran Penganiayaan hingga Tewas

Bayaran Tak Sesuai Kesepakatan, Wanita 'Open BO' Dianiaya Pelanggan di Banda Aceh

Bayaran Tak Sesuai Kesepakatan, Wanita 'Open BO' Dianiaya Pelanggan di Banda Aceh

Komentar
Berita Terbaru