Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap, Mantan Kades dan Bendahara Desa di Sabu Raijua Diamankan Polisi
HH pun diperiksa secara intensif dan akhirnya mengakui bahwa jasad bayi tersebut adalah bayi miliknya.
Baca Juga:
HH mengaku melahirkan pukul 01.00 atau pukul 02.00 Wita seorang diri dan tidak ada yang membantu proses persalinan.
HH pun mengaku bayi tersebut lahir saat HH ke kamar mandi.
Setelah bayi lahir di kamar mandi, HH mengaku mengambil sebilah pisau untuk memotong tali pusar bayi.
HH kemudian membungkus bayinya yang masih hidup dengan kain dan langsung membuat lubang di tanah di belakang rumahnya untuk menguburkan bayi yang masih hidup tersebut.
Dokter Puskesmas Eilogo, dr Desy Riyanti Lambe menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan diduga bayi dilahirkan dalam keadaan hidup.
Namun untuk lebih memastikannya, harus dilakukan otopsi terhadap jasad bayi.
Selama ini HH menyembunyikan kehamilannya sehingga tetangga sekitarnya tidak mengetahui kalau HH sedang hamil.
Kepada polisi yang memeriksanya, HH mengaku kalau ia dihamili MDW yang juga mantan kepala desa.
Seluruh proses persalinan hingga menguburkan jasad bayi juga sudah disampaikan HH kepada MDW termasuk tempat dimana HH menguburkan jasad bayi mereka.
Di tahun 2022 lalu, HH dan MDW pernah menganiaya ibu kandung HH karena ibu kandung HH menyetujui hubungan HH dengan MDW karena MDW sudah berkeluarga.
Jasad bayi laki-laki ini ditemukan di RT 09/RW 05, Desa Loborui, Kecamatan Liae, Kabupaten Sabu Raijua pada Selasa (27/8/2024).
Diperkirakan jasad bayi berumur 6-7 bulan dan lahir prematur.
Keroyok Anggota Polda NTT, Lima Pemuda Ditahan Polisi
Pensiunan ASN di Sabu Raijua Ditemukan Tewas dengan Kondisi Membusuk dalam Rumah
Atasi Ancaman Abrasi, Warga Purworejo Bonang Gandeng Komunitas Phylosopicture KPI UIN Walisongo Tanam Mangrove di Sepanjang Pesisir
Kepala Desa dan Bendahara Desa di Kabupaten Sabu Raijua Selewengkan Dana Desa
Diperiksa Pasca Dirawat, IRT Pelaku Buang Bayi Mengaku Dihamili Mantan Pacar Yang Juga Perangkat Desa