Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Empat Korban Kapal Tenggelam di Kabupaten Alor

digtara.com - Tim SAR Gabungan resmi menutup operasi pencarian empat korban KM Lebanon yang tenggelam di Pulau Pura tanggal 20 Agustus 2024 lalu.

Baca Juga:

• Ketua Umum PBNU Minta Maaf Soal Undang Peter Berkowitz, Tegaskan Tetap Konsisten Dukungan untuk Palestina
• Kapolres Alor Bahas Masalah Kamtibmas Saat Silaturahmi dengan Raja Kui dan Tokoh Adat Alor Barat Daya
• Wakil Rektor I Unsiq Jawa Tengah dan Ketua LTN PCNU Wonosobo, Dr Sri Haryanto, MPd I Dikukuhkan jadi Guru Besar Bidang Psikologi Pendidikan

"Hari kemarin (26/8/2024) merupakan pencarian hari ketujuh terhadap keempat korban namun hingga sore pencarian korban masih nihil, telah dilakukan berbagai upaya oleh Tim SAR diantaranya penambahan alut dari Speed Boat Polair Polres Alor, Rubber Boat Posal Alor, perahu nelayan serta perluasan pencarian namun memang belum dapat ditemukan keempat korban tersebut," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Supriyanto Ridwan selaku SMC (SAR Mission Coordinator), Selasa (27/8/2024).

Hasil evaluasi dari Tim SAR Gabungan sendiri bersama PJ Bupati Alor bahwa tanda-tanda penemuan korban masih nihil hingga hari ketujuh maka operasi SAR resmi ditutup.

Keempat korban dinyatakan hilang dan selanjutnya akan dilakukan pemantauan.

Ia menegaskan, kedepan apabila dari hasil pemantauan ada tanda-tanda korban maka operasi SAR akan dibuka kembali.

Ia pun menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa tersebut serta ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu proses pencarian selama satu pekan.

"Kami menyampaikan turut berduka cita atas kejadian ini bagaimanapun Tim SAR Gabungan dari Pos SAR Alor, KSOP Kalabahi, Polair Polda NTT,Polair Polres Alor, Pos TNI AL Alor, BPBD Alor, Polsek Alor Barat Laut, Puskesmas Alor Kecil, Tim Nautika Dive serta masyarakat dan nelayan setempat telah berupaya semaksimal mungkin.

Tim SAR juga menyampaikan terima kasih atas atensi penjabat bupati Alor, Zeth Soni Libing yang turut ikut mencari keberadaan korban KM Lebanon.

"misi kemanusiaan sejatinya akan selalu menjadi tugas yang mulia dimanapun kita berada dan bagaimanapun hasilnya," tandasnya.