Jaga NKRI, Pemuda Perbatasan Kupang-Timor Leste Ini Coba Ikut Tes Bintara Polri
Bahkan Kapolsek Amfoang Timur langsung mengantar 24 peserta dari Amfoang Timur ke Polres Kupang.
Baca Juga:
Salah satu pendaftar adalah Dionesius Asuat (19), warga kampung Oepoli dalam, Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur.
"Saya dapat informasi di gereja dari Kapolsek makanya saya daftarkan diri," ujar lulusan SMAN 1 Amfoang Timur tahun 2024.
Dionesius yang merupakan anak dari pasangan Yoseph Asuat, seorang guru honor di SD Katolik Kabokos Amfoang Timur dan Yumilda Dethan melengkapi berkas dan lulus seleksi administrasi.
Sayangnya, dari 24 orang pendaftar, tersisa 6 yang datang mengikuti tes di Panda Polda NTT terdiri tiga orang pria dan tiga orang wanita.
Dalam tahapan seleksi, dua orang peserta pria gugur tes kesehatan I dan tiga orang peserta wanita tidak lulus tes psikologi.
Tersisa hanya Dionesius yang lolos hingga tahap ujian PMK.
Kakak sulung Dionesius sendiri, Vlavianus Asuat merantau di Bali dari tahun 2016. Kakak keduanya, Patrisius Asuat menjadi guru honor di SD Katolik Amfoang Timur.
Sementara kakak ketiga, Saverinus Daniel Asuat sedang kuliah di Fisip Universitas Muhamadyah Kupang.
Di tempat kost sang kakak lah di Kelurahan Kayu Putih, Dionesius tinggal sementara selama pelaksanaan seleksi.
Dionesius sendiri terinspirasi menjadi anggota Polri karena melihat tingginya angka kriminalitas di wilayahnya.
"Selama ini belum ada warga dari Amfoang Timur yang jadi anggota Polri.
Kebetulan ada kesempatan ini maka saya daftarkan diri," ujar Dionesius disela-sela mengikuti tes wawancara psikologi II di Pitoby Sport Center, Jumat (14/6/2024).
Dionesius semula hendak masuk sekolah seminari pasca tamat SMP guna menjadi imam Katolik.
Namun ia batal masuk seminari dan masuk SMA kemudian mendaftar ikut seleksi Bintara Rekpro.
Saat mendaftar ia meminta restu orang tua dan diijinkan. Kedua orang tua pun mendukung penuh dan memotivasinya.
Ia pun mengikuti proses seleksi secara mandiri dengan belajar secara otodidak.
Tersangka Kasus Persetubuhan Anak Dibawah Umur Dilimpahkan Polresta Kupang Kota ke JPU
IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal
Beri Dukungan Moril Bagi Korban TPPO, Polda NTT dan Polresta Kupang Kota Beri Pendampingan Psikologi
Kepala Imigrasi Kupang Minta Warga Laporkan Keberadaan WNA Yang Mencurigakan ke Pihak Berwajib
Korban TPPO di Kupang 'Curhat' ke Polisi Tidak Digaji dan Alami Kekerasan Selama Bekerja di Batam