Politisi Gerindra Asal NTT Dukung Penuh Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Raja Sobe Sonbai III

Ia kemudian diasingkan ke Batavia dan meninggal pada 1785. Dinasti Sonbai terus melakukan perlawanan kian keras terhadap Belanda. Perlawanan dilanjutkan Sobe Sonbai II menentang Belanda.
Baca Juga:
Belanda kemudian melakukan sistem pecah belah dan menghasut kerajaan-kerajaan kecil di bawah naungan Dinasti Sonbai agar memisahkan diri sehingga Belanda lebih mudah menyerang Dinasti Sonbai.
Politik pecah belah berjalan cukup lancar sehingga beberapa kerajaan kecil di bawah Dinasti Sonbai berangsur memisahkan diri.
Kerajaan kecil Kono dan Oematan terhasut oleh taktik Belanda yang membuat mereka memberontak terhadap Sonbai yang dikenal dengan perang Bijili tahun 1823.
Kerajaaan lain seperti Amfoang, Pitai, Takaeb, ikut memisahkan diri dari Dinasti Sonbai dan sesegera mungkin diakui kedaulatannya oleh Belanda.
Perlawanan Sobe Sonbai III Pada masa kekuasan Sobe Sonbai III juga terus dilakukan. Salah satunya dengan mendirikan benteng-benteng pertahanan yakni Benteng Ektob di Desa Benu dan dijaga oleh O'neno dan Tean Suan.
Kemudian Benteng Kabun di Desa Fatukona dan dijaga oleh Meo Kusi Nakbena dan Beu Ebnani serta Benteng Fatusiki, di Desa Oelnaineno dan dijaga oleh Meo Totosmaut.
Belanda kemudian menaklukan Sonbai yang menentang sejak tahun 1700-an. Sobe Sonbai III berhasil dikelabui dan ditangkap Belanda pada 1906. Raja Sobe Sonbai III kemudian dibuang ke Sumba, beberapa lama kemudian dibawa kembali ke Kupang, dan meninggal pada 1923.

Hari Ketiga Pencarian Nelayan Asal NTB di Perairan NTT Masih Nihil

Nelayan Asal Lombok-NTB Tenggelam Ketika Melaut di Wilayah Sumba-NTT

Senyum Bahagia Tukang Ojek di Ende-NTT Saat Rumahnya Dibedah Kapolres Ende

Curi Kerbau, Satu Warga Sumba Tengah-NTT Ditangkap Polisi

Ratusan Tenaga Kerja Asal Alor-NTT Direkrut Tanpa Prosedur Dengan Pungutan Biaya, Polres Alor Periksa Sejumlah Pihak
