Siswi SMA di Kupang Tewas saat Ujian Praktik Renang, Orangtua hanya Bisa Pasrah

digtara.com – Musibah tenggelam dan tewasnya siswa SMA di Kupang diterima keluarga korban. Tewas Ujian Praktik Renang
Baca Juga:
Orang tua korban pun pasrah dan iklas dengan kematian korban.
“Orang tua iklas dan tidak dilakukan proses hukum lebih lanjut,” tandas Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu, S.PSi, dikantornya, Kamis (24/2/2022).
Orang tua korban kemudian membuat surat pernyataan menerima kematian korban sebagai musibah.
Baca: Tragis! Siswi SMA N 1 Kupang Tewas Tenggelam Saat Ujian Praktik Renang
Namun pihak kepolisian tetap meminta pihak medis melakukan visum dan polisi meminta keterangan dari saksi-saksi.
Polisi juga memasang garis polisi di lokasi kejadian dan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.
Jenazah korban pun sudah diserahkan polisi ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Baca: Masyarakat Kota Kupang Diimbau Waspada dengan Tingginya Curah Hujan
Seorang siswi SMA tenggelam di lolam renang Boneana, Rabu (23/2/2022) dan menyebabkan korban meninggal dunia.
Korban saat itu mengikuti ujian praktek renang bersama puluhan siswa kelas III SMA Negeri 1 Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Korban yakni Maria (17), warga Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Awalnya pihak sekolah SMA Negeri 1 Kupang Barat, Kabupaten Kupang melakukan kegiatan praktek olahraga/renang bagi siswa-siswi yang sudah duduk di kelas 3.
Ujian renang ini dilakukan guna memenuhi nilai ujian praktek sekolah.
Pihak sekolah pun melaksanakan praktek olahraga renang di lokasi wisata Boneana, Kabupaten Kupang.
Pada pukul 15.00 wita, siswa-siswi kelas 3 SMA Negeri 1 Kupang Barat yang berjumlah 66 orang yang terdiri dari 3 kelas dan dikoordinir oleh 3 orang guru olahraga melaksanakan kegiatan praktek renang tersebut.
Setelah selesai praktek renang di kolam, pihak guru membagi para siswa-siswi.
Siswa-siswi yang belum mahir berenang diarahkan untuk berenang ke kolam yang airnya dangkal.
Sedangkan siswa-siswi yang sudah mahir berenang diarahkan untuk berenang di kolam yang agak dalam.
Setelah selesai kegiatan, koordinator guru menyampaikan untuk semua siswa-siswi berkumpul di pinggir kolam guna dilakukan pengecekan jumlah para siswa-siswi untuk persiapan pulang ke rumah masing-masing.
Karena kegiatan telah selesai, namun saat melakukan pengecekan, korban tidak ada dalam barisan para siswa-siswi.
Koordinator guru bersama dengan para guru yang lain serta penjaga kolam langsung melakukan pencarian terhadap korban di sekitar kolam.
Karena air di kolam masih terlihat jernih dan korban menggunakan baju berwarna merah sehingga para guru dan penjaga kolam langsung melihat korban sudah tenggelam.
Tubuh korban berada di dasar kolam. Guru dan penjaga kolam langsung menyelam dan melakukan penyelamatan awal terhadap korban.
Mereka mengevakuasi korban ke pinggir kolam kemudian melakukan tindakan awal dengan cara memompa dan menekan dada korban.
Korban belum sadar, akan tetapi denyut nadi korban masih berdetak.
Para guru dan penjaga kolam langsung membawa korban ke Rumah sakit St. Carolus Beremeus Kelurahan Belo, Kota Kupang untuk dilakukan penanganan medis.
Namun saat dilakukan penanganan medis, korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga.
“Korban diduga tenggelam saat olahraga renang,” ujar Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu, S.PSi saat dikonfirmasi Rabu (23/2/2022).
Siswi SMA di Kupang Tewas saat Ujian Praktik Renang, Orangtua hanya Bisa Pasrah

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
