Minggu, 28 September 2025

Usai Berbincang di Teras, IRT di Kupang Mengakhiri Hidup di Kamar

Imanuel Lodja - Sabtu, 07 Agustus 2021 02:35 WIB
Usai Berbincang di Teras, IRT di Kupang Mengakhiri Hidup di Kamar

digtara.com – Seorang IRT (ibu rumah tangga), DT (34) di Kupang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Perbuatan tak terpuji itu dilakukannya sesaat setelah berbincang-bincang dengan suami dan keponakan di teras rumah.

Baca Juga:

Peristiwa itu terjadi di RT 08/RW 04, Dusun III, Desa Oenuntono, kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang pada Jumat (6/8/2021) tengah malam.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Oenuntono. Namun pada Sabtu (7/8/2021) dinihari, korban dinyatakan meninggal dunia.

Tidak diketahui alasan korban nekat gantung diri. Bahkan suaminya Samuel Lakapu (35) pun merasa heran.

Baca: Tabrak Mobil Tangki, Mahasiswa di Kupang Tewas

Lakapu bercerita, pada malam kejadian, ia bersama istri dan keponakan Defrit Finit (25) duduk di teras depan rumah mereka seusai makan malam. Seperti biasa, mereka mengobrol sambil menunggu waktu tidur.

Sekitar pukul 22.30 Wita, korban pamit kepada suami untuk beristirahat. Tak berselang lama ketika hampir tengah malam, Samuel Lakapu pun masuk rumah untuk beristirahat.

Namun ketika sampai di kamar, ia terkejut melihat istrinya tergantung di dalam kamar dengan seutas tali nilon warna biru.

Suami pun berteriak dan memanggil keponakannya Defrit Finit untuk membantu menurunkan korban yang tergantung.

Setelah berhasil menurunkan korban, suami mengambil bawang merah untuk mengusapnya di hidung dengan tujuan untuk membuatnya sadar. Namun korban tetap tidak sadarkan diri.

Sekitar pukul 00.30 Wita, keluarga membawa korban ke puskesmas Oenuntono untuk mendapat pertolongan medis

Namun setengah jam kemudian atau sekitar pukul 01.00 Wita, setelah tiba di Puskesmas Oenuntono dan mendapat pertolongan medis, korban meninggal dunia.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Amabi Oefeto Timur.

Kapolsek Amabi Oefeto Timur Iptu Jeremi Lesitona dan anggota langsung mendatangi lokasi kejadian.

Polisi meminta keterangan dari saksi-saksi seperti suami korban dan ponakan korban.

Orang tua dan keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi sehingga dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi.

“Keluarga korban ikhlas menerima kematian korban dan sudah membuat surat pernyataan,” tandas Kapolsek Iptu Jeremi Lesitona, Sabtu (7/8/2021).

Suami korban sendiri mengaku kalau selama ini mereka tidak ada masalah dan tidak pernah bertengkar.

 

IRT di Kupang

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru