Perjuangkan Anaknya Kuliah di USU, Bapak Ini Kendarai Betor Sejauh 43 Km
digtara.com – Hari kedua jalur Seleksi Masuk Mandiri (SMM) dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Program Diploma (SPMPD) USU masih berlangsung hingga hari ini Senin (5/7/2021). Perjuangkan Anaknya Kuliah di USU
Baca Juga:
Dari pantauan di lapangan ratusan orangtua terlihat sedang mengantarkan anaknya yang akan mengikuti ujian sebagai calon mahasiswa USU dengan menggunakan berbagai macam kendaraan.
Misalnya laki-laki paruh baya bernama P Pasaribu yang mengantarkan sang anak menggunakan becak. Dia terpaksa berkendara sejauh 43 Km agar sang anak bisa mengikuti Ujian Seleksi Masuk Mandiri di USU.
Baca: Prof Henuk Berulang Kali Bermasalah, Rektor USU Terkesan Tutup Mata
Dari pantauan digtara.com, bersama anaknya, Paskal Pasaribu, dia berangkat bersama menaiki becak dari Desa Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Sembari menunggu anaknya selesai ujian, pria paruh baya itu duduk di trotoar, di bawah rindangnya pepohonan di kampus USU.
Ia duduk bersama dengan beberapa orangtua lainnya yang juga sedang menunggu anaknya selesai melaksanakan ujian.
Baca: Susu Beruang dan Oksigen Langka di Jabar, Ini yang Dilakukan Ridwan Kamil
Dengan mengenakan jaket tebal berwarna hitam, masker biru, celana coklat tua dan rambut yang telah memutih tidak menjadikannya alasan untuk tidak mengantarkan anakanya mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
“Kami berangkat dari rumah jam sembilan pagi tadi, karena takut terlambat kami menggunakan becak,” ucapnya.
Lanjutnya, ia mengatakan becak tersebut bukanlah miliknya, terapi itu becak tetangga yang ia sewa.
“Becak yang kami pake ini, punya tetangga. Nanti kami salamian lah dia ratus ribu,” ujarnya.
Ia kembali bercerita sebenarnya ongkos dari rumahnya sampai ke USU lebih murah jika menggunakan angkutan umum. Namun karena takut terlamabat mereka memilih menaiki becak.
“Kalau naik angkot banyak ngetem nya. Apalagi situasi sekarang ini, Covid-covid ini duduknya pun harus berjarak,” ungkapnya.
Baca: Sepak Terjang Prof Henuk Guru Besar USU yang Kerap Bikin Gaduh, Kini Jadi Tersangka
Pria pensiunan kebun sawit ini menceritakan ada kepuasan tersendiri baginya mengantarkan anaknya untuk mengejar pendidikannya.
“Anak saya ada tiga, semua laki-laki. Jadi ini bukan pertama kali saya mengantarkan anak mengikuti ujian kesini. Tetapi ini yang ketiga kali, kakanya dulu semua lulus dari sini,” jelasnya.
Ia menganggap dampingan orangtua penting untuk menambah semangat pada saat anak mengikuti ujian dan baginya pendidikan itu sangat penting terutama sekarang ini.
“Lulus gak lulus itu urusan belakang, yang penting kita kasih suport untuk anak kita. Apalagi jaman sekarang ini mencari pekerjaan susah, kalau tamat SMA aja gak cukup. Kalau sudah kuliah kan pola pikir udah berbeda,” pungkasnya. [mag-01]
Perjuangkan Anaknya Kuliah di USU, Bapak Ini Kendarai Betor Sejauh 43 Km
Di Kabupaten Sikka-NTT Adik Bunuh Kakak dengan Parang
Kemenhaj Dorong UMKM Lokal Terlibat Dalam Pemenuhan Konsumsi Haji 2026
DPW PKB Jateng Gelar Tasyakuran Pahlawan Nasional. Gus Yusuf: Kiai Kholil Bangkalan Guru Segala Guru, Gus Dur Guru Bangsa
Kemenhaj RI dan Kemenhaj Arab Saudi Teken MoU, Tanda Dimulainya Rangkaian Persiapan Penyelenggaraan Haji 2026
KPK Buka Peluang Panggil Rektor USU dalam Sidang Kasus Korupsi Jalan di Sumut