Kamis, 07 Agustus 2025

Silatnas FKUB 2025, Menag Ajak Jadikan Agama Faktor Pemersatu, Bukan Pemecah

Silatnas FKUB 2025
Ahsan Fauzi - Kamis, 07 Agustus 2025 08:20 WIB
Silatnas FKUB 2025, Menag Ajak Jadikan Agama Faktor Pemersatu, Bukan Pemecah
FKUB Jateng
Sekretaris FKUB Jateng, Multazam Ahmad (ketiga dari kanan) bersama Kakanwil Kemenag Jateng, Saiful Mujab foto bersama sejumlah peserta Silatnas FKUB 2025
digtara.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak seluruh elemen bangsa untuk menempatkan agama sebagai kekuatan pemersatu, bukan pemecah belah. Menag mengibaratkan agama seperti energi nuklir-dapat menjadi kekuatan besar bagi kemanusiaan jika dimanfaatkan dengan bijak, namun bisa menjadi alat penghancur bila disalahgunakan.

"Karenanya, saya mengajak agar agama harus menjadi faktor sentripetal (pemersatu), bukan sentrifugal (pemecah)," ujar Menag dalam Silaturahmi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang digelar di Atria Hotel, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga:

Selanjutnya, Menag mengingatkan, kerukunan antarumat beragama tidak cukup diatur secara formal atau legalistik, melainkan harus tumbuh dari kesadaran batiniah yang mendalam-sebuah state of mind.

"Sebanyak apa pun undang-undang kita buat, kalau hati tidak berkomunikasi, tidak bicara, maka tidak banyak artinya. Kerukunan bukanlah sesuatu yang bersifat formal logika, tapi soal batiniah," ujar Menag.

Menag menyampaikan bahwa Kementerian Agama kini tengah mengembangkan pendekatan baru dalam membangun kerukunan, termasuk melalui perbaikan kurikulum pendidikan agama. Ia mengingatkan bahwa pendidikan agama tidak boleh menjadi alat untuk menanamkan fanatisme dan eksklusivisme.

"Kalau ada yang mengajarkan agama dengan cara mendoktrinkan bahwa keyakinan dirinya adalah satu-satunya kebenaran, apalagi sampai menimbulkan konflik, maka itu bukanlah mengajarkan agama, melainkan fanatisme," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengajak agar rumah ibadah dijadikan sebagai "rumah kemanusiaan", tempat tumbuhnya kesadaran nilai-nilai universal.

"Rumah ibadah harus menjadi tempat semua orang belajar menjadi manusia. Karena kemanusiaan itu satu, tidak ada duanya. Kita perlu menanamkan konsep dasar ini kepada anak-anak kita sejak dini," tuturnya.

Menag juga mendorong perubahan paradigma dalam relasi keagamaan. Jika dulu perbedaan dianggap ancaman, kini harus dilihat sebagai kekayaan.

"Selama ini kita mengajarkan agama dengan cara negasi-berangkat dari siapa yang salah, siapa yang berbeda. Padahal kita harus mulai mengajarkan bahwa manusia adalah bagian dari alam, bukan penguasa alam," ucapnya.

Sebagai bentuk konkret, Kementerian Agama tengah mendorong penerapan kurikulum berbasis cinta dan ekoteologi-konsep spiritualitas yang menyatu dengan pelestarian alam.

"Agama hadir bukan hanya untuk memanusiakan manusia, tetapi juga untuk merawat semesta. Tempat ibadah perlu disakralkan, tapi ruang publik juga harus diberi nuansa spiritual," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris FKUB Jawa Tengah, Multazam Ahmad yang turut menghadiri Silatnas, menyebut Silatnas ini bukan sekadar forum temu wicara, melainkan panggung kolaborasi dan refleksi bersama lintas unsur. "Silatnas ini menjadi panggung kolaborasi dan refleksi para tokoh agama, pemerintah daerah, dan FKUB seluruh Indonesia untuk bergerak bersama menjaga harmoni sosial," ujarnya.

Multazam menegaskan, kerukunan merupakan fondasi utama bagi bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Tanpa kerukunan, katanya, sulit membayangkan masa depan Indonesia yang maju dan damai. "Karena itu, FKUB harus terus memperkuat jejaring, memperluas dialog, dan memperdalam pemahaman lintas iman. Kita tidak boleh lelah menjaga jembatan harmoni ini," lanjutnya.

Silatnas FKUB ini dihadiri 350 peserta yang berasal dari FKUB se-Indonesia dan Kakanwil Kemenag Provinsi berlangsung mulai tanggal 5-7 Agustus 2025. Hadir pula perwakilan dari sejumlah kementerian dan lembaga, antara lain Irjen Pol. Ahmad Nur Wahid mewakili Menko PMK, Bahtiar Baharuddin mewakili Menteri Dalam Negeri, dan Cecep Agus Supriyanta dari Kemenko Polhukam.

Tampak pula tokoh-tokoh dari berbagai majelis agama seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), serta para pengurus FKUB dari tingkat pusat hingga daerah.

Silatnas FKUB dan Lembaga Keagamaan mengusung tema "Merawat Kerukunan Umat Menuju Indonesia Emas 2045". Tema ini mencerminkan semangat membangun sinergi lintas agama dalam menghadapi tantangan kebangsaan ke depan. Menteri Agama Nasaruddin Umar dijadwalkan memberikan arahan pembuka yang menegaskan pentingnya kerukunan sebagai basis pembangunan spiritual menuju Indonesia Emas.

Silatnas ini menjadi panggung kolaborasi dan refleksi para tokoh agama, pemerintah daerah, dan FKUB seluruh Indonesia bergerak bersama menjaga harmoni sosial. Sebab tanpa kerukunan, sulit membayangkan masa depan Indonesia yang maju dan damai. (San).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Mukernas, AMPHURI Siap Berkolaborasi dan Bersinergi untuk Mengawal Amandemen UU Haji

Mukernas, AMPHURI Siap Berkolaborasi dan Bersinergi untuk Mengawal Amandemen UU Haji

BPJPH Siapkan 88.384 Sertifikasi Halal Gratis bagi UMK di Sumut

BPJPH Siapkan 88.384 Sertifikasi Halal Gratis bagi UMK di Sumut

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko Serahkan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH untuk Pesantren, Lembaga Dakwah dan Keagamaan

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko Serahkan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH untuk Pesantren, Lembaga Dakwah dan Keagamaan

Tingkatkan Potensi Wakaf Uang di Jateng, BWI Jateng Sasar ASN dan Catin Muslim

Tingkatkan Potensi Wakaf Uang di Jateng, BWI Jateng Sasar ASN dan Catin Muslim

Pemulung TPA Jatibarang Diajak Cegah Stunting

Pemulung TPA Jatibarang Diajak Cegah Stunting

Masjid Al Hidayah Mangunharjo Tugu Langganan Kena Banjir, Penyuluh Agama Islam Bantu Bersihkan Masjid

Masjid Al Hidayah Mangunharjo Tugu Langganan Kena Banjir, Penyuluh Agama Islam Bantu Bersihkan Masjid

Komentar
Berita Terbaru