Rabu, 06 Agustus 2025

Tingkatkan Pemahaman Literasi Digital, Masyarakat Harus Bijak Gunakan Medsos

Redaksi - Jumat, 01 Oktober 2021 04:43 WIB
Tingkatkan Pemahaman Literasi Digital, Masyarakat Harus Bijak Gunakan Medsos

digtara.com – Menyadari potensi Indonesia untuk meningkatkan pemahaman literasi digital di era transformasi digital yang sebanding dengan keaktifan pengguna media sosial, Komisi I DPR RI bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Siberkreasi menggelar webinar bertajuk ‘Dampak Positif Bermedia Sosial’ yang berlangsung pada Kamis, 30 September 2021 secara virtual. Masyarakat Harus Bijak Gunakan Medsos

Baca Juga:

Hadir Anggota Komisi I DPR dari fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia sebagai keynote speaker; Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan; dan Riana Rizki, content creator di balik kanal Youtube Jurnal Risa sebagai narasumber.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia mengungkapkan menyadari saat ini banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan teknologi untuk berbagai kepentingan dan digunakan oleh semua kalangan, sehingga alangkah baiknya media sosial tidak hanya digunakan sebagai social network.

Namun, sarana untuk lebih banyak membaca berita terkini. Selain itu, influencer juga memberikan dampak positif di media sosial melalui aneka konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif dan mengajak followersnya untuk berbuat kebaikan dan gotong royong, terutama di masa seperti ini.

“Saya harap webinar ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui dan memahami penggunaan media sosial dalam aspek positif,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10/2021).

Lebih jauh lagi, media sosial juga membawa dampak positif, di antaranya sarana berwirausaha, menyediakan informasi yang tepat, menambah wawasan untuk berpikir dan menciptakan ruang untuk saling berkomunikasi tanpa batas.

Akan tetapi, media sosial juga berpotensi membawa dampak negatif seperti modus penipuan, pornografi, hoax, sampai penyalahgunaan data pribadi, sehingga kemampuan literasi digital harus mampu berperan sebagai pilar transformasi digital bersama kemampuan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.

Guna mendukung komitmen Komisi I DPR RI bersama Kominfo melalui Siberkreasi dalam meningkatkan indeks literasi digital melalui penggunaan media sosial yang cermat.

“Masyarakat Indonesia juga dapat berkontribusi dengan menerapkan konsep T.H.I.N.K sebelum membagikan postingan yang terdiri dari: true, helpful, inspiring, necessary, dan kind. Dengan menerapkan konsep T.H.I.N.K, masyarakat Indonesia diharapkan dapat lebih bijak menggunakan media sosial, sehingga pada akhirnya dengan kerjasama dan pemaparan yang menyeluruh ke seluruh pihak yang terkait dapat meningkatkan literasi digital secara signifikan,” tutur Farah.

Dalam webinar tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menambahkan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang sedang mengalami disrupsi teknologi, sehingga semua pihak harus bekerjasama dalam mempercepat agenda transformasi digital di Indonesia.

“Kemampuan literasi digital tidak hanya berperan penting dalam mewujudkan salah satu pilar transformasi digital, tetapi juga menjadi kemampuan paling dasar dan krusial untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tidak hanya mengenal literasi digital, tetapi juga harus diiringi oleh penggunaan yang cermat,” sebutnya.

Ia mengungkapkan pada tahun 2020, Kominfo dan Katadata mengadakan riset terkait status indeks literasi digital secara nasional, dimana dari skala 1-4 indeks literasi digital Indonesia ada di angka 3.47, sehingga hasilnya masih dalam level sedang.

Indeks literasi digital dibagi dalam 4 sub-indeks yang mencakup subindeks 1 Informasi dan Literasi Data, sub-indeks 2 Komunikasi dan Kolaborasi, sub-indeks 3 Keamanan dan subindeks 4 Kemampuan Teknologi.

“Masing-masing sub-indeks diperoleh hasil skor sebagai berikut: Subindeks 1 Informasi dan Literasi Data 3,17; sub-indeks 2 Komunikasi dan Kolaborasi  3,38; sub-indeks 3 Keamanan 3,66 dan sub-indeks 4 Kemampuan Teknologi 3,66. Dengan perolehan tersebut, masih ada harapan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital melalui keterlibatan seluruh pihak,” ucapnya.

Menanggapi hasil riset tersebut, Riana Rizki menilai menggunakan media sosial itu harus berhati-hati agar terhindar dari modus yang akan menyalahgunakan akun media sosial.

Selain itu, kemampuan literasi digital juga dinilai penting bagi para influencer agar mereka dapat memberikan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, menghemat waktu dan biaya, tahu bagaimana memanfaatkan peluang yang ada di ruang digital, sampai penyelesaian masalah dan memperkaya keahlian di bidang masing-masing,” tandasnya.

Masyarakat Harus Bijak Gunakan Medsos

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
CEK FAKTA! Benarkah Presiden Prabowo Akan Hentikan Program Bansos?

CEK FAKTA! Benarkah Presiden Prabowo Akan Hentikan Program Bansos?

Puluhan Penyuluh Agama Dilatih Terampil Bermedsos, Kemenag Kota Semarang Bentuk Tim Media KUA

Puluhan Penyuluh Agama Dilatih Terampil Bermedsos, Kemenag Kota Semarang Bentuk Tim Media KUA

Tutorial Gantung Diri Marak di Media Sosial, Polisi Bakal Telusuri Akun Media Sosial

Tutorial Gantung Diri Marak di Media Sosial, Polisi Bakal Telusuri Akun Media Sosial

Jaga Keamanan Pilkada, Polda NTT Intensifkan Patroli Media Sosial

Jaga Keamanan Pilkada, Polda NTT Intensifkan Patroli Media Sosial

Humas Polres Jajaran Polda NTT Dilatih Cara Membuat Konten Media Sosial 2024

Humas Polres Jajaran Polda NTT Dilatih Cara Membuat Konten Media Sosial 2024

KPU Sumut Desak Semua Peserta Pemilu 2024 Segera Daftarkan Akun Media Sosial

KPU Sumut Desak Semua Peserta Pemilu 2024 Segera Daftarkan Akun Media Sosial

Komentar
Berita Terbaru