Apa Kabar PLTGU 1600 Megawatt di Batubara?

digtara.com -Sudah berjalan delapan bulan, namun belum ada terlihat tanda-tanda akan dimulainya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara.
Baca Juga:
Padahal peresmian pembangunan ditandai dengan penekanan tombol sirene dan pembukaan selubung maket bangunan PLTGU oleh Gubernur Sumatera, Utara Edy Rahmayadi pada acara ground breaking, sudah dilakukan 17 Februari 2021, di Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara.
Acara ground breaking yang ketika itu terkesan dipaksakan dan bersifat dadakan yang dilaksanakan dimasa pandemi wabah virus Covid 19 sedang bergejolak menjadi pertanyaan sejumlah elemen dan tokoh masyarakat Kabupaten Batubara.
Bahkan dalam agenda besar tersebut sempat menjadi kecemburuan sosial sebagian kalangan masyarakat Kabupaten Batubara karena melihat banyaknya tamu-tamu yang hadir mayoritas dari luar Kabupaten Batubara.
Saat ini, lokasai acara ground breaking yang direncanakan sebagai titik akan dibangunnya PLTGU berkapasitas 1600 megawatt tersebut telah ditumbuhi semak belukar seakan telah menjadi lahan kosong yang tidak terawat. Berbanding terbalik saat digaungkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi delapan bulan lalu.
Menurut Edy Rahmayadi saat itu, PLTGU berkapasitas 1600 megawatt tersebut diutamakan untuk mensuplai energi listrik industri di kawasan Batubara dan sekitarnya, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun.
“Diutamakan untuk industri di Sumut, karena energi sangat krusial bagi industri. Ada dua pembangkit yang dibangun saat ini, masing-masing pembangkit memiliki kapasitas 800 MW,” kata Edy Rahmayadi dalam sambutannya.
Baca:Pembangunan PLTU 1.600 MW Dimulai, Optimis Industri Semakin Menajam di Sumut
Ini merupakan tahap pertama pembangunan PLTGU di Desa Perupuk, selanjutnya ada dua tahap pembangunan lagi masing-masing dengan kapasitas 2x 800 MW. Untuk tahap pertama Hanlim Energy Power selaku pelaksana proyek menargetkan akan selesai dalam waktu 3 tahun.
Batubara ini merupakan kawasan dengan potensi luar biasa terutama industri, dan setelah kita hitung butuh listrik 5.000 MW. Hanlim bisa menyediakan total 4.800 MW, ini untuk menyokong kebutuhan energi industri di Batubara,” tambah Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.
Dengan tersedianya energi yang cukup, menurut Edy, ada lebih 400 investor yang tertarik berinvestasi di Batubara. Karena itu, dia ingin dukungan dari seluruh masyarakat dan stakeholder untuk menyukseskan proyek ini.
“Listrik adalah kebutuhan utama industri-industri besar. Setelah, dimulainya pembangunan ini investor semakin banyak yang ingin berinvestasi di Batubara, ada dari Amerika, Eropa, Cina dan lainnya, ada lebih 400 investor. Jadi, saya harap dukungan semuanya, masyarakat dan stakeholder,” pungkas Edy.
Ibarat Makan Daging
Menurut keterangan Direktur PT Hanlim Energy Power Albert Kim, energi ibarat makan bagi industri, bila tidak tersedia maka industri tersebut akan sakit. “Energi ibarat makan, kita butuh tiga kali makan sehari, kalau tidak maka akan sakit. Karena itu, masalah energi harus cepat kita selesaikan agar Batubara dan Sumut cepat berkembang,” katanya.
Pembangunan PLTGU ini menggunakan lahan seluas 200Ha dan Desa Perupuk dinilai sebagai tempat yang paling cocok. Untuk pembangunan tahap pertama PT Hanlim Energy Power akan menggunakan lahan seluas 40Ha dengan nilai investasi sebesar US$ 5 miliar.
“Tahap awal itu butuh 40Ha dan targetnya selesai dalam waktu 36 bulan. Bukan hanya pembangkit, ada juga Floating Storage Regasification Unit (FSRU) untuk melengkapi proyek PLTGU ini. Jadi, selain energi, dari PLTGU ini juga bisa memasok gas untuk industri,” katanya.
Sementara itu, Bupati Batubara Zahir meminta masyarakatnya untuk menjaga keberlangsungan proyek ini. Dia meminta agar masyarakat menciptakan suasana kondusif karena ini untuk kebaikan Batubara dan juga Sumut.
Selain meresmikan pembangunan PLTGU, pada kesempatan ini Gubernur juga meresmikan pembangunan Masjid Ar-Rahman yang dibangun di kawasan PLTGU. “Ini harus kita jaga, jangan pula orang mau berinvestasi kita malah ribut. Bayangkan, berapa banyak anak-anak kita yang akan bekerja di sana, seberapa besar pembangunan di daerah kita ini. Bila kondusif, investasi akan semakin banyak ke daerah kita,” kata Zahir.
Turut hadir pada acara itu, Kepala Perwakilan BI Sumut Soekowardjo, Kepala Perwakilan BPK Sumut Eydu Oktain Panjaitan, Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumbagut Yusuf Ansori, Bupati Simalungun JR Saragih. Selain itu, hadir Direktur PT Deli Graha dan Direktur Maxis Industrial yang merupakan mitra Hanlim pada proyek tersebut.
Apakah Mega proyek tersebut hanya sebatas isapan jempol? Atau dengan istilah lain di Batubara, “Hangat-hangat taik ayam”, mudah-mudahan saja tidak, dan diharapkan Mega proyek tersebut segera terealisasi di Kabupaten Batubara, Semoga.
Penulis: Alpian
Artikel ini kiriman dari pembaca. Isi dan tanggungjawab hukum dipertanggungjawabkan penulis.
Bagi pembaca yang ingin mengirimkan tulisan silahkan kirim ke email
beritadigtara@gmail.com

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa

Polisi Amankan Orangtua Balita yang Aniaya Anak hingga Meninggal Dunia

Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda
