Babak Belur Dikeroyok, Warga Desa Martelu Lapor Polisi

digtara.com – Warga Desa Martelu, Amdes Edisahputra Tarigan (42) babak belur dikeroyok oleh orang dari luar desa diduga akibat sengketa tanah. Peristiwa itu terjadi Minggu 17 Januari 2021 sekitar 17.30 Wib di lahan Shipon, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara.
Baca Juga:
Atas kejadian itu, Amdes melaporkan pihak yang menganiaya dirinya, Kardi Ginting Cs kepada Polsek Pancur Batu pada Minggu 17 Januari 2021 sekitar 21.10 Wib. Laporan pun telah diterima dengan Nomor: LP/20/I/2021/Restabes Medan/SEKPC.
Terkait dengan kronologis pengeroyokan, Amdes mengungkapkan awalnya ia bersama abang dan keponakannya di tempat kejadian perkara untuk berbincang – bincang.
“Kemudian, aku beranjak sebentar tapi tidak jauh dari lokasi. Mau mengumpulkan rumput untuk makanan ternak. Rupanya ketika mau memindahkan rumput ke becak, aku lihat dan dengar ada keributan antara keluargaku dengan Kardi Cs,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).
Saat ia coba mencari tahu pertikaian apa yang terjadi, sekujur tubuhnya justru mendapatkan banyak pukulan dan tendangan.
“Begitu sampai di becak, tiba-tiba aku ditarik si Dison (kawan Kardi) menuju kerumunan mereka. Saat itu Kardi Ginting mengambil batu dan hendak memukulkan ke arahku. Aku spontan mengelak, kalau gak hancur kepalaku,” ujarnya.
Karena tidak terkena pukulan, katanya, Kardi Cs semakin emosi dan langsung menghajar dirinya hingga terjatuh ke tanah. Kardi Cs kemudian menginjak tubuh korban sampai tidak berdaya.
Tidak lama kemudian, saudara perempuan Amdes datang untuk melerai aksi brutal Kardi Cs. Ia pun mengaku saat dipukuli, tampak Kepala Desa Sukamaju, Gover Helhose dan Kepala Desa Martelu, Ernalem Tarigan serta Sekdes Martelu, Jun Roy Tarigan berada di TKP.
“Sangat disayangkan mereka bukannya memisah tapi malah mendukung aksi brutal Kardi Cs. Bahkan, pejabat desa itu mengancam akan terjadi pertumpahan darah,” pungkasnya.
Setelah terpisah dari kelompok Kardi Cs, sambung Amdes, ia dilarikan keluarga ke rumahnya. Pada saat di depan rumah, Kepala Desa Martelu Ernalem Tarigan yang membuntuti mereka dari lokasi kejadian ikut berhenti dan mengatakan kata – kata ancaman.
“Jangan kalian buat laporan, kalau tidak terjadi nanti pertumpahan darah”.
Akibat pengeroyokan itu, ia pun mengalami lebam di bagian bawah mata kanan, nyeri di kepala, sesak di dada, dan kaki kanan yang terluka gores.
“Aku sangat berharap pihak Polsek Pancur Batu segera menindaklanjuti laporan ku dan menangkap Kardi Cs. Karena keselamatan aku dan keluarga sudah terancam di kampung itu,” harapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu, AKP Syahril Siregar membenarkan bahwa Amdes Edisahputra Tarigan telah membuat laporan pengaduan terkait kasus penganiayaan yang dialaminya.
“Benar, korban membuat laporan dan sudah kita ambil keterangannya. Selanjutnya akan segera kita tindaklanjuti,” tutupnya.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
