KPK Gelar Rekonstruksi Penyuapan Dzulmi Eldin di Hotel Swiss Bell Medan

digtara.com | MEDAN – Suasana di depan Hotel Swiss Bell Medan, mendadak heboh, Jumat (17/1/2020).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Warga berkerumum memadati bagian depan hotel yang berada di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan itu. Kerumunan warga bahkan sempat membuat arus lalulintas mengalami kemacetan.

Kehebohan dipicu kehadiran sejumlah orang berompi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang terlihat membuat kegiatan areal parkir di depan hotel tersebut.

Informasi yang dihimpun, kegiatan itu merupakan reka ulang (rekonstruksi) atas kasus dugaan suap terhadap Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin. Dimana dalam kasus itu, Kepala Dinas PU Kota Medan, Isa Ansyari dan Kassubag Protokoler Setda Kota Medan, Syamsul Fitri Siregar juga menjadi tersangka.

Proses rekonstruksi sendiri tertutup untuk awak media. Sejumlah warga yang mencoba mengabadikan kegiatan rekonstruksi itu juga sempat dihalangi personel Polisi dari Satuan Sabhara dan Brimob Polda Sumatera Utara yang mengawal rekonstruksi tersebut.

Tidak ada keterangan apapun dari penyidik lapangan KPK terkait kegiatan rekonstruksi tersebut. Namun Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri membenarkan adanya rekonstruksi itu.

“Iya benar. Kegiatan rekonstruksi dalam perkara dugaan suap Wali Kota Medan, dilakukan untuk melengkapi berkas perkara,”sebut Fikri.

Proses rekonstruksi ini sendiri menjadi hal baru. Karena biasanya KPK tak melakukan penyidikan tanpa rekonstruksi lapangan.

“Kita juga ingin mengetahui alur pemberian dan penerimaan suap. Jadi kita mendapatkan gambaran utuh terkait dengan rangkaian peristiwa dugaan penerimaan uang suap tersebut,” ucapnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wali Kota Medan, Tengku Dzulm Eldin dan Kepala Dinas PU Medan, Isa Ansyari lewat operasi tangkap tangan yang digelar KPK pada 15 Oktober 2019 lalu. Mereka ditangkap dalam kasus dugaan suap yang diberikan Isa Ansyari kepada Dzulmi Eldin, terkait jabatan dan perjalanan dinas ke luar negeri.

[AS]