Densus 88 Tangkap 6 Orang Diduga Anggota Kelompok Teroris JAD di Jawa Timur

digtara.com | JAKARTA – Personel Kepolisian dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri, menangkap enam orang yang diduga anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di sejumlah daerah di Jawa Timur, Kamis dan Jumat, 22-23 Agustus 2019 kemarin.
Baca Juga:
Mereka adalah HS alias Abu Zulfar, BL, KJ, Subagio, Iwan Puji alias Aslan dan Yunus alias Nukud. Penangkapan terhadap keenamnya merupakan pengembangan dari penangkapan jaringan JAD sebelumnya.
“Saya menyampaikan tentang pengungkapan jaringan teroris JAD di beberapa wilayah dan JAD Jatim dan Madura,” kata Karo Penmas Div Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).
Dedi mengatakan, Abu Zulfar berperan sebagai Amir dan Koordinator Bidang Hisbah di JAD Madura. Ia ditangkap di Dusun Batu Lengger, Desa Bira Tenggah, Kecamatan Sukobana, Sampang.
“Abu Zulfar memiliki hubungan dengan teroris yang sudah tertangkap seperti Samsul Arifin yang ditangkap 14 Mei 2018, Sutrisno dan Nurkhlolis yang ditangkap 17 Mei, serta mentornya, Abu Gar yang ditangkap 19 Febuari 2016, mereka sering bertemu,” ujarnya.
Peranan Abu Zulfar juga diketahui diketahui pernah melakukan pertemuan Amir untuk membahas aksinya di sebelum kasus teror Bom Surabaya.
“Pada tanggal 12 Mei, yang bersangkutan pernah ikut pertemuan amir di wilayah Jawa timur, sehari sebelum kasus bom surabaya di beberapa gereja,” ucapnya.
Sementara itu, terduga teroris yang berhasil ditangkap yakni BL alias Salman ditangkap di depan Apotek Kimia Farma, Kabupaten Lamongan. Salman diketahui salah satu Amir di JAD Lamongan.
“BL alias Salman, ditangkap kamis kemarin di Jalan Belimbing di depan apotek Kimia Farma, Lamongan,” ucapnya.
Dedi membeberkan, pada tahun 2015 pernah melakukan latihan perang di Gunung Panderman bersama bersama terduga teroris lainnya Romly.
“Selanjutnya pada 12 mei 2018, Salman alias BL ikut pertemuan Amir di Jatim di daerah Sidoarjo satu hari sebelim bom Surabaya,” bebernya.
Kemudian pada keesokan harinya 23 Jumat, Densus AT 88 berhasil mengamankan juga KJ yang ditangkap di halaman rumahnya di Jalan Ir Soekarno, Blitar, Jawa Timur.
“Yang bersangkutan kelompok JAD Blitar dan mengetahui pembelian senjata api yang dilakukan terduga teroris Anang Rusianto yang diamankan 13 Juni 2018 lalu,” bebernya.
Kemudian Subagio dan Iwan Puji alias Aslan yang juga salah satu kelompok JAD Jawa Timur turut digulung polisi yang tidak jauh dari penangkapan KJ.
“Subagio pernah melakukan latihan perang di Gunung Panderman Batu, Malang kemudian dirinya juga pernah mengikuti latihan perang di Pantai Lodoyo,” ungkapnya
“Aslan telah merencanakan aksi teror dengan target pospol Karanglo dengan menggunakan senjata milik Anang,” tuturnya.
Terakhir, Yunus alias Nukud, polisi mengamankannya di Desa Tebon Baekar, Magetan, Jawa Timur. “Nukud diketahui jaringan Al Isbaqiah, dirinya juga merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan di Toko Emas Dewi Sri, Magetan, Jawa Timur,” tutupnya.
[AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
