Minggu, 29 Juni 2025

Khawatir Ibunya Jadi Sasaran Penganiayaan, Mahasiswi di Ngada-NTT Terpaksa Rela Disetubuhi Ayah Kandung

Imanuel Lodja - Sabtu, 21 Juni 2025 13:53 WIB
Khawatir Ibunya Jadi Sasaran Penganiayaan, Mahasiswi di Ngada-NTT Terpaksa Rela Disetubuhi Ayah Kandung
net
Ilustrasi.

digtara.com - MFB (19), remaja putri di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa melayani nafsu bejat ayah kandungnya LN (47).

Baca Juga:

MFB tidak tega ibunya MU menjadi sasaran penganiayaan sang ayah jika MFB menolak ajakan sang ayah berhubungan badan.

Pencabulan oleh ayah kandung ini dialami mahasiswi sebuah sekolah tinggi di Kabupaten Ngada ini sejak tahun 2022 lalu.

Aksi bejat sang ayah berlanjut hingga tahun 2025.

Baik MFB maupun MU tidak berani melaporkan kasus ini ke pemerintah desa setempat maupun kepada aparat kepolisian.

Korban dan ibunya takut dengan ancaman kekerasan dari sang ayah.

Pun selama ini, MU selalu mendapat perlakuan kasar dari LN. Aksi kekerasan ini sering disaksikan MFB.

LN selalu mengancam akan menganiaya MU jika MFB menolak ajakan berhubungan badan.

Kapolres Ngada, AKBP Andrey Valentino yang dikonfirmasi pada Sabtu (21/6/2025) membenarkan kejadian ini.

LN pertama kali mencabuli MFB yang juga anak kandungnya pada awal Juli 2022 lalu.

"Pelaku LN yang merupakan bapak kandung dari korban melakukan persetubuhan kepada korban MFB di rumah pelaku di Kecamatan Golewa Selatan," ujar Kapolres.

Awalnya korban sedang berada dalam kamar korban. Pelaku datang mengajak korban untuk melakukan persetubuhan.

Namun korban menolak. "pelaku mengancam jika korban tidak melakukan hubungan badan maka pelaku akan memukul istrinya MU yang juga ibu korban," tambah Kapolres.

Karena takut ibunya dipukul oleh pelaku, korban pun mengiyakan untuk melakukan hubungan badan dengan pelaku.

"Korban merasa kasihan ibunya sering dianiaya oleh pelaku yang merupakan bapak kandungnya," tandas Kapolres.

Disebutkan pula, saat pelaku melakukan hubungan badan, situasi dalam rumah tersebut hanya ada korban dan pelaku.

Kejadian tersebut berlanjut sampai korban melanjutkan kuliah di sebuah perguruan tinggi.

"Pelaku sering menginap di kos-kosan korban dan mengajak korban untuk bersetubuh," ujar Kapolres.

Pelaku juga sering cemburu dengan korban jika korban dekat dan berboncengan sepeda motor dengan laki-laki lain sekalipun saudara kandung korban sendiri.

Kejadian tersebut berlanjut sampai pada tahun 2025 dari bulan Januari sampai 26 April 2025.

"Setiap kali pelaku bersetubuh dengan korban, ibu kandung korban sedang tidak berada di rumah karena lagi kerja serabutan," tambah Kapolres.

Belakangan korban mengalami sakit pada kedua payudaranya dan memberitahu kepada ibunya.

Karena takut anaknya sakit kanker payudara, MU mengantar MFB untuk pengobatan alternatif di kampungnya namun tidak ada perubahan.

Warga sekitar curiga terhadap pelaku karena sering memarahi korban jika korban berdekatan dengan laki-laki sekalipun dengan kakak kandungnya sendiri.

Kamis, 12 Juni 2025 malam, sekitar pukul 21.00 wita, warga melalui kepala desa menghubungi Kapolsek Golewa mengadukan kejadian ini.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Hari Ketiga Pencarian Nelayan Asal NTB di Perairan NTT Masih Nihil

Hari Ketiga Pencarian Nelayan Asal NTB di Perairan NTT Masih Nihil

Nelayan Asal Lombok-NTB Tenggelam Ketika Melaut di Wilayah Sumba-NTT

Nelayan Asal Lombok-NTB Tenggelam Ketika Melaut di Wilayah Sumba-NTT

Senyum Bahagia Tukang Ojek di Ende-NTT Saat Rumahnya Dibedah Kapolres Ende

Senyum Bahagia Tukang Ojek di Ende-NTT Saat Rumahnya Dibedah Kapolres Ende

Kapolsek Riung-Ngada Anjangsana ke Purnawirawan TNI - Polri Sambil Salurkan Bansos ke Warga Kurang Mampu

Kapolsek Riung-Ngada Anjangsana ke Purnawirawan TNI - Polri Sambil Salurkan Bansos ke Warga Kurang Mampu

Curi Kerbau, Satu Warga Sumba Tengah-NTT Ditangkap Polisi

Curi Kerbau, Satu Warga Sumba Tengah-NTT Ditangkap Polisi

Ratusan Tenaga Kerja Asal Alor-NTT Direkrut Tanpa Prosedur Dengan Pungutan Biaya, Polres Alor Periksa Sejumlah Pihak

Ratusan Tenaga Kerja Asal Alor-NTT Direkrut Tanpa Prosedur Dengan Pungutan Biaya, Polres Alor Periksa Sejumlah Pihak

Komentar
Berita Terbaru