Jumat, 03 Oktober 2025

Siswi SD di Kupang Diancam dengan Pisau dan Nyaris Diperkosa Penjual Ikan

Imanuel Lodja - Selasa, 23 Agustus 2022 02:50 WIB
Siswi SD di Kupang Diancam dengan Pisau dan Nyaris Diperkosa Penjual Ikan

digtara.com – YST (10), siswi kelas IV sekolah dasar di Kota Kupang, NTT nyaris menjadi korban pemerkosaan seorang pria lanjut usia. Siswi SD Kupang Diancam 

Baca Juga:

Korban juga diancam dengan pisau namun beruntung korban tidak sempat diperkosa.

Peristiwa ini dialami korban pada Selasa (23/8/2022) pagi di dekat lampu merah Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Baca: Tiga Bulan Ditahan, Spesialis Pelaku Cabul Anak di Bawah Umur di Kupang Segera Disidang

Ia diancam dengan pisau dan nyaris diperkosa oleh Nimrot Bandi alias Ba’i Imo.

Kasus ini sudah dilaporkan ibu korban MNT (42), warga Kelurahan Oesapa, Kota Kupang dengan laporan polisi nomor LP/B/172/VIII/2022/Sektor Kelapa Lima.

Baca: Pelaku Pemerkosaan Bocah di Bawah Umur Ngaku Paksa Korban saat di Bukit Simarsayang

Ditemui di Polsek Kelapa Lima, ibu korban mengaku kalau korban masuk sekolah pada siang hari sehingga ia meminta korban membantunya.

Ibu korban yang sibuk mengurus dua adik kembar korban meminta tolong korban membeli minyak tanah di pangkalan.

“Korban sudah biasa saya suruh beli minyak tanah di pangkalan karena saya sibuk menyuapi dua anak kembar saya,” ujar ibu korban.

Ditengah jalan korban bertemu pelaku. Korban pun dihadang oleh pelaku.

Kemudian pelaku meraba korban dari kepala hingga ke kemaluan.

Selanjutnya pelaku menyandarkan tubuh korban ke tembok di dekat kost Rafael Oesapa.

Baca: Pelaku Pemerkosaan di Sidimpuan Diamankan, Keluarga Korban: Terima Kasih Kapolres

Karena suasana sepi, pelaku mengeluarkan pisau yang biasa dipakai saat menjual ikan keliling.

Ia pun mengancam korban dengan pisau dan beruntung korban bisa kabur dan menyelamatkan diri.

Korban yang trauma dan merasa ketakutan kemudian pulang ke rumah dan langsung menceritakan kejadian tersebut ke ibunya.

Ibu korban sempat mencari pelaku dan begitu bertemu pelaku, ibu korban kemudian menumpahkan kemarahannya pada pelaku.

Namun saat itu pelaku kabur. Saat polisi dari Polsek Kelapa Lima datang ke lokasi kejadian, pelaku sudah tidak ada dan tidak ditemukan lagi.

Usai membuat laporan polisi, korban dibawa ke rumah sakit untuk Visum Et Repertum.

Beruntung korban belum diperkosa namun korban mengalami trauma dan ketakutan yang luar biasa.

Ibu korban mengaku kalau anaknya merupakan korban keenam.

Sebelumnya ada 5 anak dibawah umur di Kelurahan Oesapa juga menjadi korban pencabulan pelaku.

Namun orang tua korban tidak sempat melaporkan ke polisi namun hanya memberikan pembinaan terhadap pelaku.

Pasca mencabuli beberapa anak di kelurahan Oesapa, pelaku kabur ke Rote Ndao karena takut dipolisikan.

“Dia kabur 4 bulan ke Rote dan dia baru datang lagi. Saya tidak menyangka kalau pelaku mau memperkosa anak saya karena saya sangat kenal dengan pelaku yang sudah bertahun-tahun jualan ikan keliling di wilayah kami,” ujar ibu korban.

Pelaku juga diketahui memiliki beberapa tempat tinggal. Pada malam hari pelaku sering tidur di kuburan dan siang hari usai berjualan ikan, pelaku tidur di rumah daun atau ke rumah cucunya.

Ibu korban mengaku kalau korban masih trauma sehingga ia juga belum mengijinkan korban ke sekolah.

Kanit Reskrim Polsek Kelapa Lima Ipda Rafael Sare, Selasa (23/8/2022) mengaku kalau pihaknya masih mencari pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Siswi SD di Kupang Diancam dengan Pisau dan Nyaris Diperkosa Penjual Ikan

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa

Polisi Amankan Orangtua Balita yang Aniaya Anak hingga Meninggal Dunia

Polisi Amankan Orangtua Balita yang Aniaya Anak hingga Meninggal Dunia

Komentar
Berita Terbaru