Minggu, 05 Oktober 2025

Guru SMA Tewas di Pantai Rote Ndao saat Telponan dengan Pacar di Kupang

Imanuel Lodja - Senin, 17 Mei 2021 02:08 WIB
Guru SMA Tewas di Pantai Rote Ndao saat Telponan dengan Pacar di Kupang

digtara.com – Roynerd DE Manafe, SPi alias Roy (44), guru SMA di Kabupaten Rote Ndao, NTT ditemukan tewas di tepi pantai, Minggu (16/5/2021) tengah malam sekitar pukul 23.40 Wita. Sebelum ditemukan meninggal, korban masih telponan dengan pacar di atas perahu.

Baca Juga:

Warga yang tinggal di RT 008/RW 003, Lingkungan sebelah kali, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao ini ditemukan di sebelah perahu dalam keadaan tanpa busana.

Korban pertama kali ditemukan oleh Mus Kana (49), nelayan yang juga tetangga korban. Sekitar pukul 23.40 Wita, Mus Kana keluar untuk kencing di belakang rumah pinggir laut.

Ia kaget melihat ada seorang warga yang tidak menggunakan busana, sedang tergeletak di tepi laut. Karena penasaran, Mus Kana mendekat dan menemukan tetangganya Roy dalam keadaan tak bernyawa.

Karena panik melihat kondisi korban, Mus Kana berteriak minta tolong kepada tetangga di sekitar.

Selang beberapa saat datang Rino Revilson Kana (21) yang merupakan anak dari Mus Kana. Mus Kana meminta anaknya memanggil ketua RT dan warga setempat.

Rino Revilson Kana melaporkan ke ketua RT 008, Yoprianus Sui (43) dan dilaporkan ke Polsek Lobalain, Polres Rote Ndao.

Saat Yorianus datang ke lokasi kejadian, ia melihat korban tergeletak di dalam air laut di samping perahu/bodi milik korban dengan posisi terlentang dan dalam kondisi tanpa busana. Ketua RT dan tetangga mengevakuasi korban.

Mereka juga mengamankan handphone korban yang berada di atas tembok penahan pantai beserta rokok.

Saat itu handphone sedang berada dalam panggilan masuk namun ketua RT tidak mengetahui siapa yang sedang menelepon korban.

Anggota Polsek Lobalin ke lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ba,a Kabupaten Rote Ndao menggunakan mobil Polsek Lobalain.

Petugas medis sempat melakukan pertolongan terhadap korban namun korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

Telponan dengan Pacar

Bripka Hasbulah dari Polsek Lobalain mengungkapkan, korban sempat telponan dengan pacar Nova Foenale yang berada di Kota Kupang.
Berdasarkan data di hp korban, sebelum kejadian, korban menelepon pacarnya selama 2 jam 26 menit atau sejak pukul 21.33 wita hingga pukul 23.26 Wita.

Kepada polisi, Nova Foenale mengaku kalau saat itu korban meminta nya jangan menutup telepon karena korban ketakutan.

“Jangan matikan handphone karena saya rasa malam ini gelap dan saya rasa takut,” ujar Nova menirukan permintaan korban.

Nova pun menuruti permintaan sang pacar. Beberapa saat kemudian, Nova mendengar sepertinya korban sedang menimba air di perahu.
Namun beberapa saat kemudian ia mendengar suara keras seperti ada benda yang terjatuh dan setelah itu ia berusaha memanggil-manggil korban di handphone namun tidak ada jawaban.

Nova lalu mematikan handphone dan menelepon saudara korban, Abe Manafe dan menyuruh melihat korban di pantai sebelah kali dimana perahu berlabuh.

Pernah Sesak Nafas

Diperoleh pula informasi kalau sebelumnya korban mengeluh bahwa dadanya sering sakit, dan sesak nafas.

Menurut kakak korban, Abe Manafe, sudah 4 hari korban tidak pernah keluar dari rumah karena merasa sesak nafas.

Ketua RT 008, Yoprianus Sui dan tetangga korban juga mengakui kalau korban memiliki kebiasaan tidak mengenakan baju dan terkadang hanya menggunakan sarung.

Menurut warga setempat, korban juga memiliki kebiasaan membuka pakaian saat melakukan pengecekan perahu agar celananya tidak basah

Sementara itu dokter Linda Mapapa dari RSUD Ba’a yang melakukan tindakan medis terhadap menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka.

Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Iptu James Mbau, S.Sos yang dikonfirmasi Senin (17/5/2021) mengakui kalau pihaknya sudah mengamankan sejumlah barang bukti dan memeriksa saksi-saksi. Namun kasus ini dihentikan karena tidak ada komplain dari keluarga korban.

“Keluarga korban menolak melakukan otopsi dan menerima kematian korban,” tandasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru