Stok Oksigen untuk Pasien Covid-19 di Sumut Cukup, Tapi…
digtara.com – Tingginya kasus Covid, membuat beberapa Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Indonesia mengalami keterbatasan alat tabung dan oksigen. Namun di Kota Medan ketersediaan oksigen masih cukup banyak. Hanya saja alatnya terbatas.
Baca Juga:
Hal itu diketahui dari pantauan Digtara.com saat mengunjungi beberapa toko alat kesehatan di Kota Medan. Misalnya di Toko Alkes Arnez yang terletak di Jalan Putri Hijau Minggu (25/7).
Menurut Manager Toko Frida, ketersediaan oksigen itu mencukupi, hanya saja ketersediaan tabung yang sudah mulai langka.
“Tapi sejauh ini RS rujukan Covid belum pernah membeli tabung atau oksigen yang banyak. Sehingga semuanya tercukupi,” tuturnya.
Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak juga menjamin ketersediaan oksigen selama PPKM level 4 berlangsung.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa sampai saat ini jumlah tabung oksigen untuk pasien sebanyak 6.217 tabung dengan beragam ukuran termasuk bentuk cair.
Rosario Dorothy Simanjuntak juga merinci, untuk oksigen cair atau Lox 1 sebanyak 4.008, oksigen Lox 2 2.176.
Sementara untuk tabung oksigen ukuran 1 meter kubik 23 tabung, ukuran 2 meter kubik 5 tabung dan ukuran 6 meter kubik sebanyak 5 tabung.
“Kita enggak ada masalah dan terkendala soal ketersediaan oksigen. Tetapi tabungnya yang jadi masalah. Untuk itu kita atasi setiap oksigen di tabung itu kosong kita isi lagi. Jadi ketersediaan oksigen itu diperbaharui setiap hari karena berapa tabung yang kosong setiap hari langsung digantikan,” katanya.
Rosario mengatakan, untuk menjaga ketersediaan manajemen melakukan sistem tukar tabung setiap harinya. Karena dengan begitu rumah sakit tidak akan kehabisan stok oksigen selama pandemi Covid-19.
Selain itu, untuk mengantisipasi kelangkaan tabung, manajemen juga terus berkoordinasi dengan perusahaan penyedia.
“Kita misalnya punya stok tabung 20, ternyata pemakaian kita hanya 10. Jadi stoknya itu masih banyak. Jadi enggak ada yang tiba-tiba butuh enggak ada. Kita sudah ada stok,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan untuk pasokan oksigen cair maupun tabung memang ada penambahan jumlah pesanan ke distributor.Namun penambahan jumlah tersebut bukan berarti ada kekurangan. Hal tersebut mengantisipasi adanya lonjakan pasien Covid-19 seperti di pulau Jawa.
“Ada penambahan memang soal oksigen. Tetapi tidak secara tiba-tiba. Karena manajemen kita memang setiap ada tabung yang kosong langsung ganti baru. Jadi keterbatasan tabung tidak jadi masalah dan untuk saat ini kita sedang memesan tabung dan oksigennya,”ucapnya melalui via sambung telepon.
Di RS Pirngadi
Di tempat berbeda, Humas RS USU Muhammad Zeinizen turut mengatakan hal serupa. Dia menjelaskan persediaan oksigen di RS tersebut sangat mencukupi. Namun ia belum bisa merinci berapa ketersediaan oksigen ditempatnya.
Zein menuturkan sistem penyaluran oksigen berbeda dengan RSUP Adam Malik. Ditempatnya menggunakan tabung besar yang disalurkan melalui selang ke kamar-kamar ICU isolasi.
Dalam satu tabung ukuran besar ia mengatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien sebanya 40-50 pasien.
Berdasarkan estimasi, stok oksigen dalam satu tabung cukup untuk satu pekan. Namun untuk menjaga ketersediaan pihaknya bekerjasama dengan distributor dua kali sehari.
“Per dua hari sekali. Kalau penyalur kita dari Aneka Gas dan lancar kok orang itu, gak ada masalah. Kalau kami perkirakan karena enggak terlalu membludak cukup 40 sampai 50 pasien,” kata Humas RS USU Muhammad Zeinizen. (mag-01)
Saksikan video-video terbaru hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur