Vaksin bagi Jemaat Ditambah Demi Percepat Ibadah Tatap Muka

digtara.com – Anggota Fraksi Nasdem DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat menggelar vaksinasi bagi ratusan jemaat di Gereja Emaus Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/9/2021). Selain untuk membentuk herd imunity, vaksinasi ini diberikan kepada jemaat gereja agar ibadah tatap muka bisa cepat dilaksanakan.
Baca Juga:
Julie Sutrisno Laiskodat menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat program vaksinasi di seluruh provinsi di Indonesia.
Wilayah NTT dinilai belum maksimal sehingga semua pihak termasuk dirinya, diberikan tugas untuk mempercepat program vaksinasi.
“Pak gubernur mempunyai tugas untuk menyebarkan vaksin dan memohon kepada semua sektor serta lini, untuk bergotong royong agar vaksin lebih dipercepat dan mendapatkan herd imunity,” jelasnya.
Sebagai anggota DPR RI dari dapil NTT, dia berkewajiban untuk membantu pemerintah memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
“Saya mendapatkan banyak informasi bahwa khusus di Kota Kupang, vaksinasi ya sudah pertama itu sudah mencapai 80 persen. Tetapi vaksin kedua ini hanya separuhnya,
Menurut Julie, masyarakat sebagian kesulitan untuk mendapatkan vaksin kedua di tempat mereka saat menerima vaksin pertama. Sehingga dia meminta izin kepada gubernur, untuk fokus terlebih dahulu melayani di gereja maupun masjid.
“Kami akan layani dengan sistim jemput bola agar jemaat gereja maupun masjid tidak bingung harus kemana mencari vaksin,” pungkasnya.
Julie menambahkan, vaksinasi di gereja maupun masjid lebih efisien karena seluruh jemaat dan jamaah bisa diatur oleh pendeta, serta imam masjid untuk taat protokol kesehatan.
Sementara itu Pendeta Helda Mimi Sir dari gereja Emaus Liliba Kupang mengatakan, sejak akhir Juli pihaknya beribadah dari rumah karena pandemi. Namun pada 5 September nanti, mereka akan menggelar ibadah tatap muka sekalian perjamuan kudus.
“Kami berterima kasih dengan vaksin ini karena jemaat sudah merasa lebih aman dan tenang, ketika kita duduk bersama dalam kebaktian dan perjamuan kudus.
Menurut Pendeta Helda, pihaknya belum mewajibkan jemaat untuk vaksin ketika ingin beribadah di gereja, karena harus diputuskan melalui kemajelisan yang harus disetujui bersama.
“Banyak jemaat yang belum divaksin tapi mereka masih dalam keadaan sehat dalam tanda kutip, mereka tidak menunjukkan gejala-gejala maka ada syarat masuk gereja, diatas 11 tahun, dibawa 60 tahun dan mereka yang sehat serta mereka yang sudah vaksin. Tetapi syarat wajib vaksin baru bisa masuk gereja belum kami sepakati bersama,” ungkapnya.
Walau demikian, pihaknya akan terus mendukung pemerintah dalam program percepatan vaksinasi, sehingga seluruh jemaat bisa terbentuk herd imunity dalam diri.
Gereja sebagai bagian dari negara, pihaknya akan terus member edukasi kepada jemaat, namun tidak memaksakan kehendak bagi jemaat yang mempunyai penyakit tertentu untuk divaksin.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
