Demo di Kantor KPUD Sibolga Ricuh, TNI Tembak Pengunjuk Rasa
digtara.com | SIBOLGA – Aksi demonstrasi penolakan hasil perhitungan suara pemilu 2019, yang digelar di depan kantor KPUD, berakhir ricuh. Warga pendemo yang kalap mencoba masuk ke dalam gedung kantor.
Baca Juga:
Namun aksi tersebut berhasil dihalau oleh prajurit TNI yang memang disiagakan di lokasi tersebut. Prajurit TNI bahkan terpaksa menembak salah seorang pengunjukrasa yang mencoba menerobos masuk.
Tembakan dari prajurit TNI itu lantas membuat pengunjukrasa berhamburan melarikan diri. Kendari demikian ada sejumlah pengunjukrasa yang tinggal sampai terus menyuarakan tuntutan mereka.
Semua itu bukanlah kejadian sebenarnya. Peristiwa itu merupakan rangkaian simulasi pengamanan Pemilu 2019 yang digelar Korem 023/Kawal Samudera, dilapangan Stadion Horas Sibolga, Jumat (1/2/2019).
Danrem 023/KS Kolonel Inf Tri Saktiyono mengatakan, TNI dalam hal pengamanan Pemilu 2019, sifatnya membantu atas permintaan penyelengara pemilu.
“Suksesnya pemilihan umum tanggung jawab kita bersama, semua elemen didalamnya bertanggung jawab,” kata Tri.
Sesuai standar prosedur operasi yang ada, lanjut Tri, TNI sifatnya membantu, namun dalam hal menyangkut stabilitas keamanan daerah teritorial, korem 023/KS mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat.
“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga keamanan selama pemilu, jika boleh jangan ada unjuk rasa, pemilu ini pesta rakyat Indonesia mari ciptakan pemilu yang bersih, jujur dan demokratis,”sebutnya.
Saat ditanya potensi daerah yang rawan kericuhan, Tri menyampaikan belum ada indikasi hal tersebut.
“Sejauh ini masih terkendali, kita berharap itu semua tidak terjadi, jika unjuk rasa terjadi bentrok sampai menjarah, ini sama saja kemunduran pembangunan, mari, jika berunjuk rasa sampaikan pendapat dengan baik,” pungkasnya.
Tri menekankan di Pemilu 2019 Prajurit TNI netral, dan tidak berpihak kepada siapapun, baik legislatif maupun Calon Presiden Republik Indonesia.
(Putma/AS)