DPRD Sibolga Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Digtara.com | SIBOLGA – Pemerintah Pusat telah merencanakan 1 Januari 2020 mendatang menaikkan tarif iuran BPJS Kesehatan diberlakukan. Wacana pemerintah menaikkan besaran iuran BPJS Kesehatan dua kali lipat atau 100 persen mendapat tanggapan serius dari wakil ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumory.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Dia mengaku, meski masih sekedar wacana, namun pemerintah dinilai terlalu mendadak menaikkan iuran BPJS Kesehatan tanpa melihat kondisi ekonomi masyarakat di daerah.

Semestinya kata Jamil, kenaikan iuran BPJS Kesehatan dilakukan secara bertahap, sehingga tidak membebani masyarakat peserta BPJS, untuk mendapatkan layanan kesehatan.

“Seharusnya jangan naik 80 hingga 100 % ini sama saja membebani masyarakat di daerah, hendaknnya pemerintah jika ingin menaikkan iuran BPJS dilakukan secara bertahap, sehingga kenaikkan itu tidak membebankan,” ucap Jamil saat di temui, Rabu (4/9/2019).

Menurutnya, jika pemerintah pusat serius menaikkan iuran BPJS Kesehatan sampai 100 persen, dampak yang akan terjadi, tagihan pembayaran akan terus bermasalah, mengingat belum stabilnya ekonomi masyarakat di daerah.

“Dengan iuran yang normal saja, banyak peserta yang menunggak bayar, konon nanti pemerintah menaikkan, maka kondisi itu akan memburuk,” ujarnya.

Terkait nasib peserta BPJS Kesehatan daerah (Jamkesda) yang biayanya berasal dari APBD Sibolga, Jamil akan memperjuangkannya untuk menyesuaikan anggaran.

“Kalau untuk masyarakat Sibolga yang telah menjadi peserta Jamkesda kita akan perjuangkan, karena ini kesehatan wajib kita bantu,” ucapnya.

Sementara itu, Pihak BPJS Kesehatan Cabang Sibolga saat dikonfirmasi menyampaikan hingga saat ini wacana kenaikan iuran BPJS Kesehatan belum dilakukan dan masih menunggu pemerintah pusat.

“Untuk di daerah ini belum di berlakukan, kita masih aturan dari pemerintah, namun kenaikan tersebut akan terjadi, tinggal menunggu waktu saja,” ucap Hafidz Humas BPJS Kesehatan Cabang Sibolga.