Usai Hadiri Pesta, Ibu Muda Ini Ditemukan Suaminya Gantung Diri

Digtara.com | KUPANG – Utami Nengsih (17), ibu rumah tangga yang juga warga Huler Wuat, RT 002, RW 001, Dusun Hokor, Desa Hokor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka provinsi NTT ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Minggu (14/7) subuh sekitar pukul 00.30 wita. Ia pertama kali ditemukan oleh suaminya, Paulus Irfansius Dobo (20).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Korban Utami dan suaminya Paulus diketahui baru empat bulan hidup berumah tangga dan belum dikaruniai anak. Sebelum ditemukan tewas, korban bersama suaminya sempat menghadiri pesta sambut baru di kampung Hokor Kabupaten Sikka. Setelah kembali ke rumah, Utami tidur seranjang bersama suaminya.

Tak ada firasat buruk dari sang suami. Namun, sekitar pukul 00.30 wita, sang suami terbangun hendak ke kamar mandi. Ia kaget tak menemukan istrinya di tempat tidur.

“Setelah kembali dari kamar kecil, suami korban kaget karena melihat leher korban sudah dalam posisi tergantung menggunakan tali nilon warna hijau berukuran kurang lebih 10 Meter di balok kayu dalam.rumah tepatnya di atas ruang tamu,” ujar Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmotang kepada wartawan, Senin (15/7).

Melihat kondisi korban, sang suami yang kaget langsung memberikan pertolongan dengan berupaya menurunkan korban dari ikatan tali dengan harapan nyawa korban bisa tertolong. Namun, nyawa korban tak tertolong.

Suami korban pun mengabar dan dan meminta bantuan warga di sekitar rumahnya. Setelah menerima laporan warga, anggota Polsek Bola Polres Sikka langsung ke lokasi kejadian. Setelah melakukan olah TKP, Polisi kemudian menghubungi dokter Puskesmas Bola untuk melakukan visum terhadap Korban.

Tidak ditemukan tanda kekerasan lain pada tubuh korban selain memar di leher bekas lilitan tali yang dipakai korban untuk gantung diri.

Kapolres Sikka mengakui kalau keluarga menerima kematian korban sebagai suatu musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. “Diduga korban sudah meninggal dunia di tempat kejadian perkara dan kemungkinan korban melakukan aksinya saat suami korban tidur,” katanya.

Dari hasil oleh TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, korban tidak punya masalah pribadi dengan suami maupun keluarga besarnya. Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga untuk disemayamkan dan pengurusan pemakaman jenazah korban.

Namun demikian, polisi tetap memeriksa dan meminta keterangan dari sejumlah saksi serta memasang garis polisi di tempat kejadian perkara.[win]