Sabtu, 27 Juli 2024

Aipda Abraham Manfaatkan Motor Dinas untuk Perpustakaan Keliling

Imanuel Lodja - Rabu, 10 Juli 2019 05:45 WIB
Aipda Abraham Manfaatkan Motor Dinas untuk Perpustakaan Keliling

Digtara.com | KUPANG – Angka putus sekolah di desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Provinsi NTT cukup tinggi di dusun Kalala Desa Kabuna sendiri terdapat sekitar 100 anak usia sekolah dari 40 kepala keluarga.

Baca Juga:

Sekitar 60 persen anak usia sekolah ini putus sekolah dan enggan bersekolah. Jarak sekolah yang jauh dan rendah nya kesadaran orang tua menyekolahkan anak menjadi faktor terpenting tingginya angka putus sekolah di dusun tersebut.

Kalaupun ada anak usia sekolah, mereka kadang tidak menamatkan pendidikan sekolah dasar atau tidak melanjutkan pendidikan ke SMP pasca lulus dari sekolah dasar.

Aipda Abraham Doeka, anggota Polres Belu yang bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu rupanya prihatin dengan kondisi ini.


Kondisi ini dimanfaatkan untuk menyalurkan ide kreatifnya membangkitkan kesadaran anak-anak di Desa Kabuna untuk bersekolah. Berbekal pesan dan saran dari Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing, SIK MH MSi agar setiap Bhabinkamtibmas menciptakan inovasi dan kegiatan yang mendekatkan polisi dengan masyarakat, Aipda Abraham Doeka mulai merancang untuk membangun perpustakaan mini.

Ia menyadari penuh kalau anak-anak di desa Kabuna bisa dibantu dengan belajar membaca dan mengenal huruf. Sejak tahun 2016, Aipda Abraham Doeka pun merancang sepeda motor dinas nya menjadi perpustakaan mini.

Box bagian belakang sepeda motor Bhabinkamtibmas diisi dengan aneka buku bacaan.
Setiap kali turun ke desa binaannya dan bertemu kumpulan anak-anak, ia mengajak anak-anak membaca buku-buku bacaan yang dibawanya.

Ia mulai mengenalkan huruf kepada anak-anak dan melatih mereka membaca. Kebetulan ia memiliki kenalan di Komunitas Baca NTT yang setia menyumbangkan buku bacaan dan dibagikan kepada anak-anak untuk dibaca.

Terkadang Abraham meminjamkan bukunya untuk dibawa pulang dan berharap anak-anak bisa membaca buku tersebut. Kendala lain dihadapi Abraham. Ia kesulitan tempat untuk melatih anak-anak belajar membaca.

Beruntung ketua RT 03 Salala Desa Kabuna, Adelino Do Santos meminjamkan sebuah bangunan sederhana untuk dipakai menjadi perpustakaan mini.

Dibantu beberapa warga setempat, Abraham memanfaatkan halaman bangunan tersebut setiap sore mengumpulkan anak-anak di Desa Kabuna untuk belajar membaca dan menulis.
Abraham juga menyediakan buku bacaan favorit anak-anak terutama buku rohani. Kegiatan hanya bisa dilakukan dihalaman rumah dengan duduk bersila diatas rumput dihalaman rumah pada sore hari.

Kegiatan tidak bisa dilanjutkan pada malam hari karena ketiadaan penerangan. Aliran dan sambungan listrik di lokasi tersebut belum tersambung sehingga proses belajar hanya dilakukan pada sore hari.

Aipda Abraham Doeka yang ditemui disela-sela kegiatannya mengaku kalau ide kreatif perpustakaan keliling dan rumah baca ini terinspirasi dari banyaknya anak putus sekolah di desa binaannya.

“Ini juga merupakan wujud kedekatan Polri dengann masyarakat. Saya juga melihat banyak anak yang menghabiskan waktunya untuk bermin dan putus sekolah,” ujarnya.
Selain itu, banyak anak usia sekolah terpengaruh dengan keadaan lingkungan dan terlibat permainan judi jenis bingo.

“Generasi muda perlu dibangun sebagai manusia masa depan bangsa,” tambahnya.

Sebagai anggota Polri, ia terpanggl membina mental anak bangsa melalui belajar membaca. Diakuinya kalau minat baca anak pada awalnya sangat rendah. Ia sampai mencari anak-anak hingga ke tempat bermain anak-anak hanya untuk sekedar mengajak mereka belajar membaca dan menulis.

Ia juga menyadari penuh soal kekurangan fasilitas untuk belajar dan masih banyak anak yang memilih bermain. Dengan kondisi yang terbatas, ia berusaha sekuat tenaga mengajak anak-anak singgah ke perpustakaan mini.

Namun belakangan ini, minat anak membaca makin besar dan ditambah peran orang tua dan warga mendorong anak-anak setiap sore berkumpul di halaman perpustakaan mini untuk belajar bersama.

“Orang tua sangat mendukung dan anak-anak mulai sadar akan pentingnya membaca dan menulis,” tandasnya.

Abraham ‘bermimpi’ tahun depan satu dusun memiliki satu perpustakaan mini sehingga di desa Kabuna akan ada 9 perpustakaan mini sesuai jumlah dusun yang ada. Ricky Soares, bocah 9 tahun yang belum bersekolah mengaku kalau ia sangat terbantu dengan program Abraham Doeka. Ia juga sangat senang dengan kehadiran perpustakaan keliling ini dengan aneka buku bacaan yang bervarias.

“Saya sangat senang karena setiap sore kami bisa berkumpul belajar membaca. Kami juga bisa pinjam buku-buku untuk dibawa pulang. Dirumah kami belajar membaca,” ujarnya.

Sambil memperlihatkan buku yang sampulnya sudah usang karena sering berpindah tangan.
Aipda Abraham sendiri juga menjadikan perpustakaan mini dan perpustakaan keliling sebagai titik kumpul masyarakat untuk bersama-sama membahas masalah Kamtibmas dengan perangkat masyarakat sambil memantau prorses mencerdaskan kehidupan bangsa anak-anak usia sekolah di halaman perpustakaan mini.

Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing, SIk MM MSi mengapresiasi dan menyatakan salut terhadap ide kreatif anggotanya. “Kegiatan perpustakaan keliling dan mengajar anak-anak putus oleh Aipda Abraham Doeka dengan mendatangi anak-anak menggunakan sepeda motor merupakan hal yang luar biasa dan patut dihargai,” tandas Kapolrs Belu.

Mantan Kabag Binkar Biro SDM Polda NTT ini juga mengakui kalau hal ini merupakan ide kreatif dan terobosan sebagai upaya mendekatkan Polri dengan masyarakat. “Bhabinkamtibmas telah melakukan tugas menjaga Keamanan dan ketertiban masyarakat serta ikut mencerdaskan anak bangsa walaupun dengan pola dan cara yang sangat sederhana,” tambah mantan Kabag Psikologi Biro SDM Polda NTT ini.

Sebagai pimpinan, ia pun senantiasa memantau dan memberikan penghargaan atas ide kreatif dan terobosan Aipda Abraham Doeka.

“Semoga apa yang dilakukan anggota Polri di Polres Belu memberi manfaat bagi generasi muda dan situasi keamanan di desa tetap aman dan kondusif,” tandas Kapolres Belu. [win]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda

Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Komentar
Berita Terbaru