Ini Dia Alasan Ahok Pilih PDIP daripada Partai Baru

digtara.com | JAKARTA – Sang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau BTP menjatuhkan pilihan kepada PDIP dengan meluncurkan video yang berisi alasannya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
Baca Juga:
Tidak hanya itu, BTP juga menjelaskan panjang lebar kenapa pada Pemilu 2019 ini, dia menolak bergabung ke partai baru, seperti yang pernah dilakukannya dulu.
Video berdurasi 4 menit 57 detik itu diunggah, ‘Panggil Saya BTP’ pada Sabtu kemarin, 13 April 2019. Dalam kesempatan itu, dia mengajak masyarakat memilih partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tersebut.
“Saya melihat yang paling tepat dan bisa dipercaya untuk Pemilu 2019 ini, hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Karena itu, kalau saudara-saudara percaya kepada saya, mari kita pilih PDI Perjuangan, biarlah PDI Perjuangan ini bisa mencapai 30 persen. Saya akan bekerja keras membantu PDI Perjuangan,” kata pria yang akrab juga dipanggil Ahok itu dalam video tersebut, dikutip VIVA, Minggu, 14 April 2019.
BTP menegaskan, Pemilu Serentak 2019 ini bukanlah semata-mata soal perebutan kekuasaan, tetapi soal perjuangan ideologi. Itu sebabnya, BTP memilih PDIP yang sudah teruji dalam mempertahankan ideologi Pancasila.
“Pemilu dan Pilpres 2019, bukan soal bicara soal isi kursi DPR, atau bicara soal emosi, menuduh partai lama seolah-olah tidak bisa membangun negeri ini. Tapi ini bicara soal ideologi, tentang bagaimana Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, dipertahankan untuk negeri ini,” ujarnya.
BTP memberi perhatian khusus pada kemunculan partai baru pada Pemilu 2019, yang merasa paling bersih dan merasa paling bisa membangun Indonesia. Menurut BTP, hal itu juga pernah dia lakukan saat bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) pada 2004.
“Banyak juga orang-orang yang mengatakan, seolah-olah mereka paling bersih, paling bisa membangun negeri ini, dan (mengatakan) semua partai-partai lama tidak memungkinkan. Itulah saya di tahun 2004,” kata BTP.
Kala itu, BTP bercerita, dia merasa semua parpol tidak ada yang beres. Oleh karenanya, dia bergabung dengan Partai PIB.
“Lalu, apa hasilnya? Kami hanya mengambil suara dari PDI Perjuangan,” kata BTP tentang perolehan suara Partai PIB yang tidak sampai satu persen.
“Saya tidak mau ulangi kesalahan saya waktu bergabung PIB, karena itu mari ini saatnya kita menangkan PDI Perjuangan ini di atas 30 persen,” ujar BTP.

Mantan Penyidik KPK Duga Yasonna Adalah Saksi Kunci Kasus Harun Masiku

Jubir PDIP Dorong KPK Periksa Bobby dan Kahiyang Terkait Tambang Blok Medan

PDIP Resmi Usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024

Legislator: Kabupaten Kepulauan Nias Layak Jadi Provinsi Baru

Lawan 'Koalisi Gendut' Pendukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, PDIP dan PKS Siap Gabung?
