Kemelut China dan AS di Laut China Selatan Makin Memanas

digtara.com – Perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dan China di Laut China Selatan menuai perhatian dunia beberapa waktu belakangan. Salah satunya memunculkan pertanyaan apakah akan terjadi perang terbuka di Laut China Selatan (LCS)?
Baca Juga:
Pengamat Militer & Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie berpandangan sejauh ini tidak ada potensi perang terbuka dengan China di area tersebut.
“Kemungkinan terjadinya perang Amerika dan China di situ walaupun akhir-akhir ini semakin ramai saya kira tidak akan terjadi. Maksud saya open war tidak akan terjadi sekarang mengingat apa yang sedang terjadi di AS,” katanya kepada CNBC Indonesia, Minggu, (05/07/2020).
Ia mengatakan Indonesia dituntut untuk mengamankan kepentingan juga di laut Cina Selatan. Alasannya karena Laut China Selatan berinteraksi dengan Selat Malaka.
“Kalau dilihat dari kekuatan, Indonesia misalnya kenapa menjadi penting menempatkan ulang dan mengatur strategi ulang tentang kekuatan kita. Kita nggak mungkin perang khusus dengan China di area sana so far. Karena China tidak mungkin seagresif itu dengan kita,” ungkapnya.
Membangun Militer
Hal yang perlu dibicarakan adalah membangun militer dan keseimbangan kawasan khususnya di Natuna.
Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, yaitu Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan sikap Prabowo terkait perseteruan Amerika Serikat (AS) dan China di Laut China Selatan yang menuai perhatian dunia beberapa waktu belakangan.
Dalam sebuah webinar, Kamis (18/6/2020), Dahnil mengawali paparan dengan mengutip Thucydides. Sejarawan Yunani Kuno itu menyatakan perang terjadi ketika ada rising star dan ruling power. Dalam konteks sekarang, China adalah rising star, sedangkan AS merupakan ruling power.
“Nah di sinilah kenapa kemudian Thucydides Trap, teori itu menjadi terkontekstualisasi karena dalam sejarah memang ketika ada rising star, itu the ruling power itu pasti merasa terganggu. Maka bisa nggak kali ini AS dan China itu tidak terjebak pada Thucydides Trap,” kata Dahnil.
“Dan semuanya tentu kita berharap Thucydides Trap ini tidak terjadi dalam konteks antara Amerika dan China. Ada pertarungan terbuka, ini masih panas dinginlah, masih perang dingin begitu, masih gertak-gertakan sana sini, tapi tentu kita tidak berharap itu kemudian terjadi perang sesungguhnya seperti yang diramalkan Thucydides,” katanya lagi.
Kemelut China dan AS di Laut China Selatan Makin Memanas

Anggota TNI AL di Kupang Ditemukan Bersimbah Darah Dengan Luka Tusukan di Pinggang

Prabowo Anugerahkan Kenaikan Pangkat Istimewa untuk 11 Purnawirawan TNI, Ada Mantan Pangdam hingga Kolonel

Bangun Sinergitas di Ujung Utara Pulau Rote, TNI dan Polri Gelar Apel Bersama

Gubernur NTT: Masyarakat Boleh Demo Asal Jangan Rusuh Dan Jaga Perdamaian

Warga Perbatasan Ngada-Manggarai Timur Bentrok, Polri-TNI Turun Redakan Konflik
