Polisi Dalami Pungli di Pelabuhan Sibolga

Digtara.com | SIBOLGA – Polres Kota Sibolga akan mendalami kasus dugaan adanya pungutan liar terhadap pengunjung yang datang ke Pelabuhan Sibolga. Setiap pengunjung yang masuk ke Pelabuhan, dikenakan tarif diluar dari ketentuan yang berlaku yakni 20 ribu rupiah, dimana seharusnya pengunjung yang menggunakan mobil dikenakan tarif 5 ribu rupiah dengan diberikan tiket.

Baca Juga:

• Pungli di Lokasi Banjir, Tujuh Pemuda di Kabupaten Sikka Diamankan Polisi
• Pelaku Pungli Pengunjung Kebun Teh Sidamanik Simalungun Ditangkap
• Kemenkumham Investigasi Dugaan Napi di Rutan Kupang Kena Pungli Petugas

kapolres Sibolga AKBP Edwin Harianja saat dikonfirmasi mengatakan berterima kasih atas informasi yang disampaikan masyarakat. Terkait adanya warga yang dirugikan dengan dikutip diluar dari ketentuan yang sudah diatur, agar segera membuat laporan ke Polres.

“Atas info ini, tim akan melakukan lidik terlebih dahulu mengecek kebenarannya, karena kita kan belum tau siapa oknum yang melakukan pungli,” katanya.

Sejak diresmikan Presiden RI Joko Widodo, Pelabuhan Sibolga menjadi salah satu tempat kunjungan masyarakat Sibolga untuk menikmati pesona tepian laut sibolga, dan sekaligus tempat Swafoto digedung dengan arsitektur modren.

Namun hal itu tercoreng dengan adanya kutipan liar diluar dari ketentuan yang dilakukan oknum-oknum petugas di pelabuhan pada saat libur lebaran kemarin.

Seperti yang dialami oleh Supriadi, warga Tapteng yang dimintai uang Rp 20 ribu untuk sekali masuk oleh petugas penjaga pintu masuk pelabuhan tanpa disertai tiket masuk, sehingga terkesan seperti pungutan liar (Pungli).

“iya, kami dikutip Rp 20 ribu untuk kendaraan roda empat, saat masuk ke pelabuhan waktu itu hari Sabtu 8 Juni 2019, sekitar jam 18.00 WIB sore,” ucap Supriadi.

Ia menjelaskan, saat itu dirinya kedatangan saudara dari Medan yang ingin berkunjung ke pelabuhan untuk melihat pembangunan yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, setibanya di depan pelabuhan, mobil mereka dihentikan seorang pria berkaos biru muda yang diduga petugas dari PT. Pelindo.

“Sudah sempat mau turun untuk menanyakan tujuan uang itu kemana, tapi langsung dilarang keluarga, langsunglah dibayar kakakku yang Rp 20 ribu itu,” jelasnya. (Put)