Dugaan Bocah SD di Binjai Meninggal Akibat Dibully Teman Sekelas, Polisi Sebut Restoratif Justice Dimungkinkan

digtara.com – Peristiwa seorang bocah SD berinisial MIA di Kota Binjai meninggal akibat dugaan bullying oleh teman sekelasnya berbuntut panjang.
Baca Juga:
Orangtua korban pun sudah melaporkan peristiwa anaknya yang diduga dipukuli oleh teman sekelasnya hingga meninggal ke Polres Binjai.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, mekanisme pemeriksaan, jika nantinya para pelaku dugaan penganiayaan yang masih dibawah umur diperiksa harus tertutup.
Baca: Foto Anaknya Sempat Viral Terkait Tuduhan Penganiayaan Siswa SD di Binjai, Orangtua Tidak Terima
“Dalam proses pemeriksaan juga anak-anak itu tidak boleh dilepas sendiri, harus ada pendampingan orangtua, Bapas (Balai Pemasyarakatan). Kemudian mekanisme pemeriksaan harus khusus, tidak boleh kelihatan oleh orang-orang sekitar, hak-hak anak itu tetap harus diperhatikan,” ucapnya kepada wartawan.
Hadi menambahkan, proses tersebut juga sama untuk proses di pengadilan ke depannya.
Disinggung apakah jika terbukti, para pelaku yang masih di bawah umur akan ditahan, Hadi menyebut itu adalah wewenang para penyidik.
“Kalau penahanan itu kewenangan penyidik, kita tidak bisa mengintervensi seseorang itu harus ditahan dan sebagainya. Itu hak penyidik apalagi terkait dengan anak, bisa dalam pegawasan orangtua, dikembalikan oleh orang tua,” ucapnya lagi.
Dalam kasus ini, Kabid Humas Polda Sumatera Utara mengatakan Restoratif Justice (RJ) sangat mungkin dilakukan.
Hadi mengatakan, langkah Restoratif Justice ditempuh agar semua pihak, baik korban maupun pelaku mendapat keadilan.
“Jadi, keputusan penetapan RJ itu atas dasar pertimbangan oleh penyidik oleh keluarga korban dan pelaku,” tutup Hadi.
Baca: Kronologi Kematian Siswa SD di Binjai Usai Dikeroyok Rekan Sekelas, Polisi Siap Bekerja Maksimal
Sebelumnya, MIA, salah satu murid sekolah dasar yang ada di Jalan Umar Baki, Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Payaroba meninggal dunia diduga korban bully yang dilakukan oleh teman-teman sekolahnya.
Menurut cerita teman sekolahnya, korban dikeroyok dan dipukuli teman-teman sekelasnya pada hari Sabtu (21/5/22) karena mereka tidak terima korban mencatat nama-nama mereka yang ribut di kelas dan di serahkan ke gurunya.
Dugaan Bocah SD di Binjai Meninggal Akibat Dibully Teman Sekelas, Polisi Sebut Restoratif Justice Dimungkinkan

Siswa Sekolah Dasar di Sabu Raijua Dibekali Anti Bullying

Bela Anaknya Yang Dibully, Guru di Medan Malah Jadi Tersangka

Desta Kaget Anak Vincent Rompies Terseret Kasus Bullying, Minta Pelaku Diproses Hukum

Siswa SMP di Ende Diberi Sosialisasi Soal Kekerasan Seksual dan Bullying di Lingkungan Sekolah

Anak Oknum Polisi dan Ponakan Anggota DPRD Langkat Akhirnya Dikeluarkan dari SMAN 1 Stabat Usia Aksi Bullyingnya Viral
