Rabu, 16 Juli 2025

Ngaku Uang dan Motor Dicuri Preman ke Polda NTT, Kapolres Kupang: Laporan Mereka Rekayasa!

Imanuel Lodja - Jumat, 03 September 2021 04:55 WIB
Ngaku Uang dan Motor Dicuri Preman ke Polda NTT, Kapolres Kupang: Laporan Mereka Rekayasa!

digtara.com – Warga NTT bersama pengacara melapor telah diserang preman dan kehilangan uang serta sepeda motor ke Polda NTT. Namun penyidik Polres Kupang justru menyebut laporan itu hanya rekayasa korban. Lho, kok bisa begitu?

Baca Juga:

Laporan di Polda NTT disampaikan Melky Tosi dan Milka Banu-T, warga Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang NTT, Rabu (1/9/2021).

Keduanya didampingi pengacara Bandri Jerry Jacob SH mengaku didatangi puluhan Preman dan melakukan pengancaman dengan senjata Tajam, melakukan pengurusakan serta pencurian uang serta sepeda motor.

Baca: Polda NTT Amankan 2 Gadis Terlibat Prostitusi Online

Melky dan Milka menempati tanah yang bukan lahan milik mereka tetapi merupakan milik Ayub Tosi.

Mereka melaporkan kalau para preman tersebut diduga suruhan Ayub Tosi yang memenangkan gugatan kepemilikan atas lahan tersebut.

Baca: Kabur dari RSJ Naimata Kupang, ODGJ Ditemukan Tewas Gantung Diri

“Laporan mereka ke Polda NTT rekayasa dan tidak benar. Kita akan periksa pengacara dan warga yang melapor,” ujar Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung, Jumat (3/9/2021).

Untuk membuktikan kalau laporan tersebut adalah rekayasa maka pada Kamis (2/9/2021) malam sekitar pukul 22.30 Wita, Kapolsek Kupang Tengah Ipda Elpidus Kono Feka, S Sos dan anggota bersama Panit Subdit Jatanras Polda NTT Ipda Enos Bili dan anggotanya melakukan penyelidikan.

Pengakuan Sebenarnya

Penyelidikan itu terkait dengan laporan polisi dugaan tindak pidana pencurian uang dan sepeda motor serta pengrusakan pagar yang dilaporkan Melky Tosi dan Mika Banu-T serta pengacara pada Rabu (1/9/2021) di SPKT Polda NTT.

Polisi pun bergerak ke RT 025/RW 008, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Polisi menginterogasi pelapor Melky Tosi terkait laporan yang dialami akibat dari kejadian tersebut yakni kehilangan uang sebesar Rp 7.000.000.

rekayasa
Melapor ke Polda NTT mengaku diserang preman dan kehilangan uang puluhan juta. (int)

“Hasil interogasi, pelapor Melky Tosi mengatakan bahwa laporannya di SPKT Polda NTT tersebut tidak benar sebab uang yang hilang tersebut ternyata sudah digunakan oleh istrinya guna memenuhi kebutuhan sehari – hari,” ujar Kapolres Kupang.

Polisi juga melakukan interogasi terhadap pelapor Mika Banu-T terkait dengan laporannya di SPKT Polda NTT bahwa dirinya mengalami kehilangan uang sebesar Rp 25.000.000 dan 1 unit sepeda motor suzuki smash.

Baca: Tinus Segera Disidang! Berkas Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Sudah P21

Dari hasil interogasi, pelapor Mika Banu-T menerangkan bahwa kehilangan yang dilaporkan tersebut tidak benar sebab dirinya tidak ada menyimpan uang sebesar Rp 25.000.000 di dalam lemarinya.

“Sepeda motor suzuki smash miliknya yang dilaporkan hilang tersebut pun tidak hilang sebab sepeda motor suzuki smash tersebut berada di dalam rumahnya,” tambah Kapolres Kupang.

Pelapor Melky Tosi dan Mika Banu-T kemudian dibawa ke Polsek Kupang Tengah dan mengklarifikasi terkait dengan tidak benar laporan yang dilaporkan di SPKT Polda NTT.

“Tidak ada pengrusakan, hanya ada pembersihan lahan kosong. Laporan soal pencurian dan pengancaman pun tidak benar,” tandas Kapolres Kupang.

Periksa Pengacara

Kapolres menegaskan kalau laporan tersebut hanya rekayasa dan polisi segera memeriksa pengacara Bandri Jerry Jacob, SH dan Thobias Messakh serta dua pelapor guna mengklarifikasi.

“Bukan kriminalisasi tetapi ini merupakan laporan rekayasa sehingga kita minta keterangan dari pengacara warga yang melapor karena laporan mereka meresahkan masyarakat,” ujar Kapolres Kupang.

Diakui kalau laporan yang disampaikan Melky Tosi dan Mika Banu-T ke Polda NTT sudah dilimpahkan ke Polres Kupang.

“Baru laporan lisan dan mereka (pelapor) belum membuat laporan tertulis,” tambah Kapolres Kupang.

Sebelumnya Sempat Melapor ke Polres dan Polsek

Ia menegaskan pula kalau Polsek Kupang Tengah maupun Polres Kupang bukan menolak laporan dari masyarakat namun menanyakan sertifikat tanah untuk mendukung laporan.

“Kami minta pelapor ambil sertifikat, tapi mereka mengaku laporannya ditolak sehingga mereka ke Polda,” ujarnya.

Diakui kalau kasusnya diawali dengan masalah tanah antara Ayub Tosi sebagai penggugat melawan Cornelis Banu.

Gugatan mulai dari pengadilan negeri hingga tingkat banding dimenangkan pihak penggugat (Ayub Tosi).

Hal ini berbuntut adanya laporan polisi pengrusakan dan pengancaman dari Melky Tosi dan Mika Banu karena lahan sengketa dibersihkan oleh orang suruhan Ayub Tosi, sementara aset para pelapor masih ada dilahan tersebut.
“Kami akan panggil untuk klarifikasi karena para warga sudah mengklarifikasi kalau laporan tersebut tidak benar,” ujar Kapolres.

Polisi juga mendatangi lokasi kejadian dan melakukan interogasi terhadap Obed Sada Magang, ketua kelompok anak Alor yang menerima kuasa dari Ayub Tosi untuk mengusai obyek tanah.

Polisi meminta agar Obed dan Ayub tetap menjaga Kamtibmas dan segera mendatakan nama dan jumlah anak alor yang saat ini tinggal di lokasi tanah tersebut dengan melampirkan KTP.

Kapolsek Kupang Tengah juga ditugaskan melakukan koordinasi dengan Ayub Tosi agar tidak menempatkan kelompok anak Alor di lokasi tanah tersebut karena akan berdampak terjadinya tindak pidana lain.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Petani di Sumba Timur Dibunuh Rekannya Namun Direkayasa Sebagai Kasus Laka Lantas

Petani di Sumba Timur Dibunuh Rekannya Namun Direkayasa Sebagai Kasus Laka Lantas

Rekayasa Lalu Lintas di Penutupan PON, Sejumlah Jalan Ditutup Mulai Pukul 13.00 WIB

Rekayasa Lalu Lintas di Penutupan PON, Sejumlah Jalan Ditutup Mulai Pukul 13.00 WIB

Cegah Bencana, BMKG Lakukan Operasi Rekayasa Cuaca di Sumbar

Cegah Bencana, BMKG Lakukan Operasi Rekayasa Cuaca di Sumbar

Ada Pesta Malam Pergantian Tahun di Medan, Begini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Lapangan Benteng

Ada Pesta Malam Pergantian Tahun di Medan, Begini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Lapangan Benteng

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Komentar
Berita Terbaru