Samosir Music International Ditarget Tembus 15 Ribu Penonton

Digtara.com | MEDAN – Badan Pelaksana Otorita Danau Toba meyakini pelaksanaan Samosir Music International pada tahun ini akan jauh lebih semarak karena melakukan terdapat beberapa terobosan.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Arie Prasetyo, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengungkapkan, penyelenggaraan Samosir Music International (SMI) yang kelima, pada tahun ini, akan berbeda dari sebelum-sebelumnya.

“Event kali ini akan digelar selama dua hari, yaitu pada 23-24 Agustus,” ujarnya, Minggu (14/7).

Menurut dia, perencanaan dua hari ini merupakan salah satu bentuk pengembangan event yang selama empat tahun terahir digelar hanya satu hari .

Dengan waktu pelaksanaan dua hari pihaknya berharap dapat memberi dampak yang lebih besar terhadap perekonomian daerah, khususnya sektor pariwisata.

Dari sisi pendanaan atau jumlah dukungan terhadap event ini, mulai dari awal hingga tahun keempat dinilainya masih tergolong minim dibandingkan dengan kebutuhan event.

“Istilahnya, selalu lebih besar pasak dari pada tiang. Artinya, sebenarnya dari segi rancangan pendanaan belum mampu untuk menggelar selama dua hari, apalagi event ini bersifat gratis, tanpa dipungut biaya masuk,” paparnya.

Namun tahun ini dia bekeyakinan adanya penambahan dukungan, terutama dari pihak pemerintah.

Hal itu karena selain sudah menjadi agenda event tahunan Pemkab Samosir, BPODT juga sudah memasukkannya ke dalam program event rutin, mulai tahun ini.

Namun pihaknya juga masih berharap perhatian serius dari pemerintah pusat lewat kementerian terkait, untuk mendukung penuh event ini.

Terutama setelah Danau Toba dijadikan sebagai salah satu daerah Super Prioritas Nasional dalam pembangunan dan pengembangan wisata lewat program 3A (Atraksi,Aksesibilitas dan Amenitas).

Event ini dipastikannya sudah sangat sejalan degan apa yang diprogramkan, lewat Atraksi yg bersifat Internasional.

Dan sudah bisa digolongkan menjadi salah satu event terbesar dengan pengunjung terbanyak dari seluruh event yang ada di sekitar Danau Toba.

“Dalam penyelenggaraan pada tahun 2018 saja, pengunjungnya lebih dari 15 ribu orang. Pada tahun ini kami yakin jauh lebih banyak dari itu,” tegas Arie.

Terobosan SMI lainnya adalah event akan menyuguhkan suasana yang berbeda, terutama nama-nama artis-artis asing serta jenis musik yang akan ditampilkan.

Lewat proses yang panjang dan pendekatan sosial secara khusus, SMI tahun ini akan menampilkan musisi-musisi dari Malaysia, Belanda dan Jerman.

Antara lain Salammusik, Bagjuice dan Sons & Preachers. Beberapa lagu Batak juga akan menjadi bagian dari setlist lagu-lagu mereka.

Lewat event ini BPODT juga ingin selalu menimbulkan rasa kebanggaan terhadap identitas etnik Batak Toba.

“Dan Hermann Delago dari Austria juga akan tetap ikut meramaikan panggung tahun ini,” ujar Arie.

Adapun para musisi Tanah Air yang sudah dipastikan akan terlibat dalam event ini antara lain Viky Sianipar dan Band, Alsant Nababan serta Alex Hutajulu.

Tongam Sirait bersama bandnya dari Parapat juga akan menunjukkan kebolehan, begitu juga dengan Jajabi Band serta beberapa group musik daerah lainnya.[win]