Jumat, 03 Oktober 2025

Pemahaman Prabowo Soal Startup Unicorn Patut Dipertanyakan

Redaksi - Senin, 18 Februari 2019 02:59 WIB
Pemahaman Prabowo Soal Startup Unicorn Patut Dipertanyakan

digtara.com | JAKARTA — Dalam debat Pilpres 2019 ronde kedua dimana ketahuan bahwa pemahaman Prabowo Subianto terhadap ekonomi digital patut dipertanyakan pasca debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Minggu 17 Februari 2019.

Baca Juga:

Pasalnya, dalam debat kedua, capres nomor urut 02 tersebut tidak memahami makna unicorn, istilah yang digunakan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar.

“Unicorn? Apakah maksud Bapak yang online-online itu?” kata Prabowo bertanya balik kepada Joko Widodo. Padahal, Jokowi bertanya kepada Prabowo infrastruktur apa yang akan dibangun Prabowo untuk mempercepat munculnya startup unicorn.

“Jadi kalau ada unicorn-unicorn. Ada teknologi hebat, saya khawatir mempercepat uang kita lari ke luar negeri. Kalau kita tidak hati-hati dengan antusiasme untuk internet, e-commerce, e ini, e itu, saya khawatir ini bisa mempercepat uang lari dari dalam negeri ke luar negeri,” tutur Prabowo.

Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Ipang Wahid mengatakan, jawaban Prabowo tersebut jelas di luar konteks persoalan. Munculnya startup unicorn tidak ada kaitannya dengan mempercepat uang lari dalam negeri ke luar negeri.

“Justru startup unicorn ini menarik investasi dari venture capital di luar negeri untuk masuk ke Indonesia. Pak Prabowo sepertinya tidak tahu apa itu unicorn,” katanya.

Padahal, kata Ipang, dari tujuh unicorn dari Asia Tenggara, empat di antaranya dari Indonesia. Yakni, Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. “Tiga startup lainnya seperti SEA, Grab, dan Revolution Precrafted tak mungkin jadi unicorn kalau tidak karena Indonesia,” kata Ipang yang juga ketua kelompok kerja industri kreatif di Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) tersebut.

Ipang menyayangkan, Prabowo tidak bisa memahami unicorn, Sebab, bisnis startup yang banyak digawangi anak-anak milenial kini justru berlomba-lomba untuk menjadi unicorn. Mereka bermimpi menciptakan bisnis rintisan yang memiliki nilai valuasi besar.

Apalagi, kata Ipang, menyambut revolusi industri 4.0 dan bonus demografi yang segera datang, industri kreatif bakal jadi tumpuan ekonomi nasional. Sejak beberapa tahun terakhir, peta jalan sudah dibuat. Sejumlah kementerian bahkan sudah melakukan langkah-langkah konkret dalam rangka penyiapan infrastruktur dan SDM menghadapi perkembangan tersebut.

“Ketidakpahaman Pak Prabowo terhadap unicorn membuat saya khawatir, jangan-jangan beliau tidak paham perkembangan ekonomi digital. Ini fatal. Untuk memimpin negara sebesar Indonesia, pemahaman terhadap industri baru seperti ekonomi kreatif dan revolusi industri 4.0 sangat penting karena ini terkait ekonomi nasional sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja,” kata Ipang seperti dilansir okezone.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru