Jumat, 03 Oktober 2025

Medan Raih Predikat Kota Metropolitan Terkotor se-Indonesia, Ini Komentar Kadis Kebersihan

Redaksi - Selasa, 15 Januari 2019 06:11 WIB
Medan Raih Predikat Kota Metropolitan Terkotor se-Indonesia, Ini Komentar Kadis Kebersihan

digtara.com | MEDAN – Kota Medan mendapat predikat sebagai Kota Metropolitan terkotor dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Sementara Bandar Lampung di Lampung dan Manado di Sulawesi Utara disebut sebagai kota terkotor untuk kategori kota besar.

Baca Juga:

Menanggapi hal tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan mengklarifikasi soal kebersihan di Kota Medan, setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menilai Medan termasuk kota yang dijuluki dengan penuhnya lingkungan yang penuh sampah.

Melalui Pemko Medan Dinas kebersihan memaparkan sejumlah program dalam rangka mewujudkan Kota Medan bersih sampah. Selain menangani kembali pengelolaan sampah yang sempat ditangani pihak kecamatan, DKP juga telah melakukan penambahan armada. yang akan mengoperasikan kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang guna mendukung TPA Terjun untuk menampung sampah yang dihasilkan warga setiap harinya.

“Salah satu kendala yang dialami DKP dalam penanganan sampah karena kurangnya moda angkutan sampah. Sebab, truk pengangkutan sampah yang dimiliki tidak sebanding dengan sampah yang dihasilkan,” kata M Husin Selaku Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Selasa (15/1/2019).

Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan DKP, setiap warga Kota Medan menghasilkan 0,7 kg sampah perhari. Jika dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Medan yang saat ini mencapai sekitar 2,9 juta, maka sampah yang dihasilkan warga setiap harinya sekitar 2.000 ton. Ditambah lagi wilayah Kota Medan cukup luas dengan memiliki 21 kecamatan, 151 kelurahan dan 2001 lingkungan.

“Sebelum tahun 2018, moda angkutan yang masih bisa dioperasikan untuk mengangkut sampah hanya berjumlah 273 unit. Menyikapi minimnya jumlah moda angkutan sampah itu, makanya kita melakukan penambahan 40 unit konvektor dan konvektor, termasuk becak di tahun 2018. Namun hal itu pun masih dirasakan kurang, karena itu kita berupaya melakukan penambahan kembali di tahun 2019. Rencananya, ada 20 unit konvektor serta moda pendukung lainnya seperti alat berat, amrol dan bak sampah yang ditambah. Penambahan ini juga kita lakukan berdasarkan bentangan dan luas jalan di Kota Medan,” tuturnya .

Apabila jumlah moda angkutan pengangkut sampah itu terpenuhi, Husni pun optimis pengangkutan sampah akan dilakukan mulai dari hulu sampai hilir, artinya, pengangkutan sampah mulai dilakukan dari wilayah tempat tinggal masyarakat hingga TPA. ”Semoga tahun ini penambahan armada angkutan sampah dapat terealisasikan dengan baik,”jelasnya.

Dia menambahkan, penanganan sampah harus didukung dengan keberadaan TPA. Saat ini TPA yang dioperasikan hanya TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan dengan lahan seluas 12 hektar. Di tahun 2019, Husni tidak mau lagi TPA hanya berfungsi hanya tempat menampung sampah. Karenanya, harus dilakukan perubahan konsep dengan melakukan pengelolaan terlebih dahulu dengan menggunakan sistem 3R yakni Resuse, Reduse dan Recycle.

“Setelah melalui sistem 3R, barulah sisa sampah yang ada kita buang ke TPA. Pengelolaan ini bisa kita lakukan dengan menggandeng pihak lain. Apabila kita tidak melakukan perubahan konsep, kemungkinan dalam 4 tahun ke depan TPA Terjun tak dapat dioeprasikan karena telah menjadi gunungan sampah,” terangnya.

Selain TPA Namo Bintang juga akan dioperasikan kembali guna mendukung TPA Terjun dengan tetap melakukan pengelolaan lebih dahulu sebelum dibuang ke tempat tersebut.

“Jika pengelolaan kedua TPA ini berjalan seperti yang kita rencanakan ini, insya Allah masalah sampah dapat kita atasi,” tegasnya optimis.

Reporter : Kartik

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Pembangunan Underpass Jalan Gatot Subroto Medan Dimulai

Pembangunan Underpass Jalan Gatot Subroto Medan Dimulai

Guru SMP Negeri 15 Medan Viral Ngaku Diintimidasi-Gaji Ditahan, Begini Kata Walikota Bobby Nasution

Guru SMP Negeri 15 Medan Viral Ngaku Diintimidasi-Gaji Ditahan, Begini Kata Walikota Bobby Nasution

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Komentar
Berita Terbaru