Video Bidan Desa Ditolak Saat Mengantar Pasien Diduga Covid-19 Viral di Medsos

digtara.com – Video berisi rekaman pengakuan seorang Bidan Desa yang ditolak saat mengantarkan pasien diduga terjangkit virus korona (Covid-19) menjadi perbincangan (viral) di kalangan warganet (netizen). Itu terjadi setelah video itu diunggah ke media sosial dan dibagikan ke sejumlah grup di aplikasi perpesanan Whatsapp.
Baca Juga:
Dalam video berdurasi 8 menit dan 30 detik itu, sang Bidan Desa yang belum diketahui identitasnya, mengaku menjemput pasien berusia 17 tahun dari salah satu desa di Kecamatan Pagar Merbau, Deliserdang, Sumatera Utara.
Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah kurang dari 14 hari yang lalu, dan kemudian mengaku mengalami flu dan batuk, tanpa demam.
RSUD DELISERDANG
Saat merujuk pasien tersebut ke RSUD Deliserdang, Bidan Desa tersebut mengaku ditolak pihak rumah sakit.
“Mereka (RSUD Deliserdang) mengatakan kalau mereka tidak lagi menangani pasien Covid-19,”sebutnya.
Sang bidang mengaku pihak rumah sakit sempat menanyakan kenapa bidan desa yang merujuk pasien tersebut. Bukannya dokter puskemas atau petugas piket posko Covid-19 di Puskesmas Pagar Merbau.
https://www.youtube.com/watch?v=gN4S1rVOVyE
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.
“Ini kan memang pemantauan Desa. Kita memang tidak bawa rujukan dari Puskesmas Pagar Merbau. Tapi saya yang mengalah. Karena saya bidan desa, akhirnya saya yang membawa. Kami lalu disuruh langsung ke RSU Sari Mutiara Medan. Tapi tidak diberikan rujukan,”sebutnya.
Â
RUMAH SAKIT RUJUKAN DI MEDAN
Setibanya di RSU Sari Mutiara, ternyata rumah sakit itu sudah tidak beroperasi sejak 1 April 2020 lalu. Mereka lalu membawa pasien tersebut ke RSU Martha Friska II Medan, yang menjadi rujukan pasien Covid-19.
Setibanya di RSU Martha Friska II di Jalan Multatuli Medan, sang bidang kembali mengaku mendapat penolakan. Mereka bahkan sempat dihalau oleh sejumlah pihak di rumah sakit tersebut.
“Setelah kami bilang kami membawa pasien diduga Covid-19, orang yang sempat menghalau kami langsung berhamburan membubarkan diri. Kami kemudian mengantar pasien tersebut ke Instalasi Gawat Darurat (IGD),”sebut bidan desa tersebut.
Setibanya di IGD ternyata tak ada orang yang menerima pasien mereka. Bahkan salah seorang dokter yang ada di IGD tersebut justru meminta sang bidan untuk memeriksa sendiri pasien tersebut.
“Alasannya karena saya yang pakai APD (alat pelindung diri), maka saya yang disuruh periksa. Alasan mereka sayang dengan APD mereka. APD kan mahal harganya. Saya lalu kembali mengalah dan mengambil sampel dari pasien untuk dilakukan test,”sambungnya.
https://www.youtube.com/watch?v=auEGDEG99kk
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Pemeriksaan sendiri dilakukan di dalam ambulance meski pasien mengalami sesak. Pasien tidak sempat diturunkan hingga akhirnya mereka bawa kembali Pagar Merbau.
“Mereka bilang kami terlalu cepat menyimpulkan kalau pasien itu diduga terjangkit Covid-19. Karena menurut mereka, tanda-tanda pasien tidak menyebutkan gejala Covid-19. Saya sudah menyebutkan kalau pasien memiliki riwayat perjalanan ke Semarang, Jawa Tengah, tapi pasien tetap hanya di test dan disuruh bawa kembali. Kata mereka mudah-mudahan hasilnya negatif. Kami hanya diberikan selembar surat yang saya sendiri enggak mengerti isinya,”tukasnya.
SUDAH SELESAI
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, dr Ade Budi Krista, saat dikonfirmasi digtara.com, Rabu (8/4/2020) mengakui adanya peristiwa tersebut. Namun ia mengaku persoalan itu sudah selesai.
Ade Budi Krista menjelaskan, insiden yang kemudian menjadi viral itu, terjadi karena kelalaian bidan desa yang tidak mengikuti prosedur standar (SOP) penanganan pasien Covid-19.
“Bidan desa itu lalai karena didesak warga. Tidak ikut SOP, langsung dibawa”sebut Ade.
Selain itu, pasien yang diduga terjangkit Covid-19 itu juga tidak menunjukkan adanya indikasi terjangkit Covid-19. “Pasien juga tidak ada indikasi,”tandasnya.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=QGbrn6Y8SsE
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
