Kapolda Sumut : Mari Kita Berdoa Untuk Korban Tsunami di Anyer dan Lampung

digtara.com | MEDAN – Tsunami yang terjadi di Anyer, Pandegelang, Banten dan Lampung membawa duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Dari kalangan artis hingga pejabat menyampaikan belasungkawa atas bencana tersebut.

Baca Juga:

• Gubernur Andra Soni Berkomitmen Jadikan Banten sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim
• Musim Haji 2026 Diharapkan Beroperasi, Komisi VIII DPR Dorong Akselarasi Pembangunan Asrama Haji Cipondoh
• Kemenimipas Gelar IPPAFest 2025, Pamerkan Kreativitas Warga Binaan di Lapangan Banteng

Dalam pesan singkatnya kepada digtara.com, kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto beserta jajaran Polda Sumut menyampaikan belasungkawa dan mengajak seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk berdoa agar seluruh korban tsunami yang belum ditemukan agar dapat segera ditemukan oleh petugas, Minggu (23/12/2018)

Ia juga berharap keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan tegar dalam menghadapi cobaan tersebut. “Saya merasakan apa yang dialami keluarga korban tsunami. Mari kita doakan para korban dapat segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan tetap tabah,” kata Agus.

Tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah. Tsunami terjadi Sabtu, 22 Desember 2018 malam sekitar pukul 21.27 WIB. Hingga saat ini dari data terbaruBadan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) tercatat 168 orang tewas akibat tejangan tsunami di Anyer dan Lampung.

“Selain korban tewas, tercatat juga ada 745 orang luka dan 30 orang masih hilang,” papar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BNPB Sutopo Purwo Nugro. (Put)